Perempuan di Balik Pandemi Covid-19

Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah (IST/RADAR LOMBOK)

MATARAM–Ada peran perempuan yang sangat besar saat pandemi covid-19 berlangsung.

Ketika tatanan hidup normal baru mulai berlaku, dan semua hal mulai terpusat di rumah. Perempuan memiliki posisi strategis dalam memberikan proteksi, edukasi, dan menjadi penenang keadaan.

Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, saat menjadi pembicara kunci dalam webinar dalam rangka memperingati Hari Kartini Nasional dan Hari Bumi, Rabu (28/4/2021) Mengangkat tema “Perempuan Berkarya di Tengah Pandemi”

Webinar tersebut diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I, Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia, dan Pemerintah Provinsi NTB.

“Perempuan punya peran besar dalam pandemi Covid-19 ini, memproteksi, mengedukasi, dan menenangkan keadaan,” jelas Ummi Rohmi sapaan akrab Wagub.

Menurut wagub perempuan pertama NTB tersebut, peran perempuan sangat besar dalam melewati pandemi Covid-19 jika mau berkolaborasi dari mana aja. Terutama dari rumah yang menjadi scoop terkecil masyarakat.

Perempuan dapat mengedukasi anggota keluarganya tentang penerapan 5 M, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi. Hal yang sangat simple, jelas Ummi Rohmi, tetapi diperlukan edukasi yang konsisten dan hal tersebut dapat dilakukan oleh perempuan.

Sementara itu narasumber yang lain, Ida Ayu Okta Suwati S, ST., M.Sc menjelaskan perempuan menjadi mahluk yang paling mudah beradaptasi saat pandemi covid-19.

“Sifat perempuan mudah beradaptasi dan fleksibel. Pandemi harus kita lewati dengan berani seperti kata Ibu Wagub. Kita tangguh tapi kita butuh moment untuk tangguh,” jelasnya.

Menurut Dosen Tehnik Sipil Universitas Mataram tersebut, keterampilan perempuan banyak yang lahir karena pandemi covid-19. Dari mulai membantu melewati masa krisis masker, para perempuan menjahit masker dari rumah masing-masing. Ditambah saat anak dan suami harus sekolah dan bekerja di rumah, para perempuan mendadak menjadi chef di rumah masing-masing.

“Di belakang kita melewati masa pandemi ini ada perempuan fleksibel dan mudah beradaptasi di baliknya,” tutupnya. (RL)

Komentar Anda