MATARAM – Pengprov Pelti NTB merestui pengunduran diri yang dilayangkan Panji Untung Setiawan sebagai atlet tenis lapangan NTB.
“Kami sudah terima surat pengunduran dirinya. Kami tidak akan menghalangi jika memang itu keinginannya,” ujar Ketua Pengprov Pelti NTB Ahmad Puaddi, Selasa (14/8)
Pengunduran diri Panji disampaikan karena yang bersangkutan menilai tenaganya sudah tidak diperlukan lagi di NTB. Sehingga memilih keluar dari Pelti NTB. Terkait alasan tersebut, Puaddi menegaskan dirinya mengambil keputusan bukan karena kepentingan apapun.
”Kami sudah putuskan siapa saja yang akan ikut Pra-PON. Itu murni untuk regenerasi dan memberikan kesempatan lebih besar bagi petenis junior NTB,” katanya.
Dari informasi yang diperoleh Koran ini, selain Panji, Pelti Lombok Utara juga melayangkan protes karena atlet-atlet peraih medali Porprov dari Lombok Utara tidak masuk sebagai atlet Pra-PON.
”Tidak benar itu, ada petenis Lombok Utara yang masuk dalam tim. Penentuan ini dengan penuh pertimbangan,” jelasnya.
Puaddi mengaku sangat mengapresiasi sumbangsih petenis-petenis NTB di PON sebelumnya termasuk Panji. Namun untuk saat ini, Pelti NTB ingin memberikan kesempatan bagi atlet-atlet muda untuk mendapatkan pengalaman di tingkat nasional.
Ini dilakukan sekaligus untuk pembibitan atlet menghadapi PON 2028. Pelti NTB menetapkan sepuluh atlet yang masuk dalam SK Pengprov Pelti NTB adalah Dito Priyambodo, Suryadi Idris, Agus Erawa Kartikayadi, M. Agisna Abdul Madji dan Bhagus Dwi Prasatya.
Kemudian lima atlet putri, yakni Metha Nuzulia A, Ni Putu Dwi Astri, Siti Soleha Sasmita, I Gusti Ayu Pitha Dhinaya Yusa dan Deisyah Afina.
“Ini yang sudah kita daftarkan. Tapi nanti hanya empat putra dan empat putri yang ikut karena kita akan seleksi lagi,” tandasnya. (rie)
