Pawang Rinjani Gelar Clean Up Day dan Pelepasan Tukik

????????????????????????????????????

Kebersamaan dan bersatunya kembali semangat para penggiat lingkungan dan komunitas kelompok pecinta alam di Pulau Lombok, kembali terlihat pada even Ziarah Alam di Pantai Sira, Sigar Penjalin, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Jumat – Sabtu (6-7 Mei).

______________________

SIGIT SETYO – TANJUNG

______________________

KEGIATAN bakti sosial yang digelar Perhimpunan Penempuh Rimba Gunung dan Konservasi, Pawang Rinjani, dihadiri ratusan perwakilan siswa pecinta alam, para penggiat lingkungan, dan komunitas peduli lingkungan NTB.

Selain sebagai ajang silaturrahmi, even ini dihajatkan untuk melakukan aksi bersih-bersih kawasan wisata pantai Sira Indah. Puncaknya, bakti sosial ini yang bekerja sama dengan Kelompok Pemuda Sadar Wisata Sira Indah ini diakhiri dengan pelepasan 30 ekor penyu.

Menariknya, bakti sosial ini juga dihadiri Ihor Plastun Syrovatchengko, pegiat lingkungan asal Ukraina yang memang tengah melakukan riset pelestarian lingkungan di NTB. Bakti sosial ini juga dirangkai dengan lounching program konservasi lingkungan Pawang Rinjani bertajuk Daulat Pohon, 28 Oktober 2016 Daulat. Lounching program konservasi lingkungan ini ditandi dengan penyerahan kapak pusaka dari Pembina Pawang Rinjani, H Djohan Sjamsu kepada Ketua Rombongan, Apink Alkaff.

Momen terbaik menyatunya komunitas pecinta alam NTB ini diawali ajang sana, diskusi, orasi, dan berbagi informasi seputar isu lingkungan kekinian. ‘’Kegiatan sangat menyentuh hati saya. Saya yakin, kedepan kita bisa berbuat lebih banyak dalam program pelestarian lingkungan di NTB,’’ kata Ihor, pegiat lingkungan asal Ukraina dalam orasinya.

Ihor juga sempat membeberkan kerusakaan lingkungan di negaranya yang sudah berdampak buruk kepada warga Ukraina. Salah satunya, tragedi Cernobyl. ‘’Dalam waktu dekat, insya Allah kita akan bertemu lagi untuk berbicara lebih serius terkait program pelestarian lingkungan di NTB,’’ ungkap bule muallaf ini penuh semangat.

Semangat yang tak kalah besarnya juga ditunjukkan Djohan Sjamsu. Bapak pendiri Kabupaten Lombok Utara ini juga sempat menyampaikan orasi terkait penolakan penambangan pasir di daerahnya. ‘’Ketika saya menjabat Bupati KLU, pernah ada investor yang ingin menambang pasir di Lombok Utara. Tapi itu saya tolak mentah-mentah,’’ kata Djohan.

Menurut investor pasir itu sambung Djohan, kandungan pasir besi di sepanjang pantai Lombok Utara ini kualitasnya terbaik di NTB. Hanya saja kata dia, dampak buruk yang pasti akan dirasakan warga Lombok Utara menjadi alasan utama ditolaknya proposal penambangan pasir besi itu.

Sementara menurut Ketua Rombongan Ziarah Alam 2016,  Apink Alkaff, even ini pada dasarnya merupakan titik tolak bersatunya kembali seluruh komunitas pecinta alam dan pegiat lingkungan se-NTB. ‘’Sejak belasan tahun terakhir, ini adalah kali pertama ratusan pegiat lingkungan NTB melakukan bakti sosial bersama,’’ kata Apink.

Yang tidak kalah pentingnya sebut Apink, bakti sosial ini merupakan respon Pawang Rinjani atas even Rinjani Clean Up 2016 dan even bersih-bersih Sungai Jangkuk (Suara Sungai 2016) belum lama ini. ‘’Insya Allah pada 28 Oktober 2016 mendatang, kami para pegiat lingkungan dan pecinta alam se-NTB akan kembali menggelar program konservasi Daulat Pohon di kawasan Leong, Tanjung, Lombok Utara,’’ tambahnya.

‘’Terima kasih setulusnya juga kami sampaikan kepada utusan Palasma (SMAN 1 Mataram), Sampala (SMAN 2 Mataram), Kalpa Saga (SMAN 3 Mataram), utusan SMAN 5 Mataram, utusan Wapala FH Unram, perwakilan Rumah Singgah, anggota pramuka Madrasah Aliyah Sunan Kali Jaga Tanjung, dan semua perwakilan organisasi pecinta alam lain yang ikut repot dalam bakti sosial ini,’’ tandas Ketua Rombongan Ziarah Alam 2016 ini. (*)

Komentar Anda