SELONG – Parlemen Australia melakukan kunjungan kerja ke Desa Loyok Kecamatan Sikur, Kamis (18/1). Kunjungan tersebut merupakan bagian dari salah satu agenda study tour Australia Regional Leadership Inisiatif. Program ini bertujuan untuk menyediakan kesempatan bagi parlemen Australia untuk mempelajari konteks program kerja sama pembangunan.
Kedatangan lima orang anggota parlemen Australia ini diterima oleh Pj. Bupati Lotim HM. Juaini Taofik bertempat di Balai Desa Loyok. Termasuk juga dihadiri oleh para pejabat lingkup Pemkab Lotim dan berbagai unsur terkait lainnya.” Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat kita dihadapkan dengan berbagai tantangan. Diantaranya berkaitan dengan stunting, termasuk juga masalah kemiskinan,” kata Pj Bupati Lotim HM. Juaini Taofik ketika memberikan sambutan.
Tingginga angka kasus stunting dan kemiskinan ini terang dia salah satunya disebabkan oleh tingginya kasus pernikahan dini. Kondisi itu juga perlahan telah mulai disadari oleh masyarakat. Dalam upaya menekan persoalan tersebut kata Juaini pemerintah pun telah ada Undang – undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang perubahan atas Undang- undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan yang membatasi usia perkawinan minimal umur 19 tahun. Begitu pun halnya dengan Pemkab Lotim juga telah menginisiasi Perbup Nomor 41 Tahun 2020 tentang pencegahan perkawinan usia anak.”Saat ini semua desa telah memiliki Perdes terkait dengan pencegahan pernikahan usia dini,” terang Juaini.
Ia memuji Desa Loyok yang menjadi salah satu desa yang memiliki sekolah perempuan dari 33 desa.”Keberadaan sekolah perempuan telah mendorong perempuan di desa setempat untuk melakukan pemetaan terhadap persoalannya sendiri,” ungkapnya.
Sementara itu perwakilan parlemen Australia Hon Nola Bethwyn Marino sangat senang dan bahagia karena diterima dengan baik dalam kunjungan ke Desa Loyok Lotim. Di kesempatan itu ia berpesan agar perempuan tetap terus belajar. “ Di negara mana pun termasuk di negara maju, perempuan itu tetap terus belajar,” singkatnya.(lie)