Pabrik MRMP Sumbawa Milik Bulog Operasional 24 Jam

Pabrik MRMP Sumbawa milik Perum Bulog melakukan operasional 24 jam untuk penggilingan.

SUMBAWA – Pabrik penggilingan padi modern dengan menerapkan teknologi tinggi atau dikenal dengan pabrik Modern Rice Milling Plant (MRMP) di Sumbawa sudah mulai beroperasi. Bahkan, selama panen raya padi, Pabrik MRMP tersebut beroperasi selama 24 jam setiap hari.

“Pembongkaran gabah hasil panen petani langsung diproses pengeringan di pabrik MRMP pada malam hari. Bahkan operasional mesin MRMP dilakukan 24 jam per hari,” kata Manager Operasional Sentral Penggilingan Padi (SPP) Sumbawa Ilman S, Senin (7/5).

Pabrik MRMP merupakan mesin penggilingan padi modern sudah menerapkan teknologi modern berkualitas tinggi. Di pabrik MRMP milik Perum Bulog yang berada di Sumbawa ini merupakan pabrik modern, 1 dari diantara 3 MRMP yang ada di Indonesia. Kehadiran pabrik MRMP di NTB sebagai lumbung pangan nasional ini bisa mengolah atau melakukan proses penggilingan padi petani dalam kapasitas besar. Pabrik MRMP ini juga memiliki mesin pengering sebanyak empat, dengan kapasitas masing-masing bisa menampung 120 ton. Dengan demikian, mesin pengering tersebut bisa menampung 480 ton gabah kering panen (GKP) sebelum dilakukan proses penggilingan menjadi beras.

Baca Juga :  Pabrik Modern MRMP Sumbawa Produksi Beras Berkualitas Terbaik  

Ilman menerangkan bahwa operasional pembongkaran pascapanen di pabrik MRMP dilakukan hingga pukul 21.00 Wita dan proses pengeringan di setiap Silo dilakukan hingga pagi hari. Dengan demikian proses pengeringan di MRMP bisa berlangsung lebih dari 10 jam.

“Operasional 24 jam dalam sehari ini dilakukan untuk memastikan kualitas beras yang dihasilkan terjaga dengan baik. Proses ini dibantu oleh 4 mesin pengering yang dimiliki dengan kapasitas 120 ton untuk satu kali proses pengeringan,” sebutnya.

Baca Juga :  Pabrik MRMP Sumbawa Hasilkan Beras Kualitas Ekspor

Selanjutnya, kata Ilman, gabah yang sudah dikeringkan dipindahkan ke silo untuk menjaga kualitas gabah kering giling (GKG) sampai waktunya untuk di giling menjadi beras.

“Proses ini dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan permintaan konsumen,” ujarnya.

Ia menyebut pada musim panen raya saat ini, SPP Sumbawa fokus pada penyerapan hasil panen, di mana hingga 6 Mei 2024, serapan gabah yang dilakukan sudah mencapai 2.400 ton gabah kering panen (GKP) dari target 7.800 ton GKP pada 2024 ini. Target tersebut diyakini bisa tercapai. Mengingat panen padi di Sumbawa sudah mengarah ke timur atau tidak jauh dari lokasi MRMP.

“Kami optimis tercapai target 7.800 ton GKP khususnya untuk serapan atau pembelian oleh MRMP,” pungkasnya. (luk)

Komentar Anda