SUMBAWA – Perum Bulog NTB mulai mengoperasionalkan pabrik beras modern skala besar, yaitu Modern Rice Milling Plant (MRMP) yang ada di Kecamatan Lape, Kabupaten Sumbawa. Mesin penggilingan beras modern berskala besar atau MRMP di Sumbawa ini mampu memproduksi beras berkualitas ekspor hingga 50 ton gabah kering giling (GKG) dan menjadi beras dikisaran 30 ton.
“Pabrik MRMP Sumbawa ini mampu mengolah dan menghasilkan beras dengan kualitas terbaik,” kata Pimpinan Wilayah (Pimwil) Bulog NTB David Susanto, Sabtu (28/10).
Pabrik modern pascapanen padi ini mulai dibangun pada November 2021 dan mulai ujicoba penggilingan pada pertengahan tahun 2023 ini. Pabrik penggilingan beras modern atau MRMP di Sumbawa ini menjadi satu-satunya di kawasan Indonesia Timur. Pembangunan pabrik mesin modern atau MRMP di Indonesia terdapat di tiga wilayah, yakni di Kabupaten Jember Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, dan Kabupaten Sumbawa Provinsi NTB.
Pabrik mesin beras atau MRMP dibangun di atas lahan seluas 1,5 hektare dengan anggaran sebesar Rp 70 miliar lebih itu mampu memproduksi beras berkualitas tinggi. Pabrik mesin penggilingan beras modern atau MRMP Sumbawa tersebut dilengkapi dengan sejumlah pabrik pengolahan. Mulai dari pengeringan, pengolahan, penggilingan, mesin sortir, hingga pengemasan beras. Di MRMP Sumbawa memiliki empat mesin dryer (pengering). Setiap mesin dryer memiliki kapasitas produksi 30 ton GKG per hari. Artinya untuk empat mesin dryer tersebut dalam sehari mampu mengeringkan 120 ton gabah kering panen. Selanjutnya, untuk mesin RMU (penggilingan) kapasitas produksi sebanyak 60 ton per jam. Kemudian untuk mesin Silo (penyimpanan) memiliki kapasitas 2000 ton per unit per harinya.
David menjelaskan, bahwa untuk produk kemasan beras di pabrik MRMP, tersedia berbagai ukuran. Mulai dari 2 kilogram, 5 kilogram, 10 kilogram, 25 kilogram dan 50 kilogram. Dengan demikian, pabrik MRMP bisa menyiapkan kemasan dalam ukuran berapa saja, sesuai permintaan pasar. Dipastikan juga kualitas beras yang dihasilkan betul-betul premium super, beras yang putih bersih dan pulen atau butiran utuh besarnya.
Pabrik MRMP Sumbawa memiliki aliran listrik mencapai 1,35 MW untuk melayani produksi beras, dengan asumsi mesin bekerja secara parallel, baik itu mesin dryer, mesin RMU dan mesin Silo. Selain itu juga, pabrik MRMP juga menyiapkan mesin jenset untuk mengantisipasi terjadinya pemadaman listrik dari PLN dengan kapasitas 500 KW.
Seluruh infrastruktur pendukung dalam operasional pabrik MRMP Sumbawa sudah disiapkan sedemikan rupa dalam mendukung program swasembada beras di NTB mensuplai kebutuhan nasional. Karena NTB masuk lima wilayah di Indonesia sebagai lumbung pangan nasional.
“Penggilingan padi modern sudah menjadi keharusan untuk mengolah padi agar efektif dan efisien,” tutup David. (luk)
