Menteri PUPR: Pembangunan Bandara VVIP IKN Bergulir Awal November

KETERANGAN: Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeljono saat menyampaikan keterangan kepada wartawan di Istana Merdeka Jakarta, Selasa (3/10/2023). (ANTARA/MENTARI DWI GAYATI)

JAKARTA (ANTARA)–Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeljono mengatakan pembangunan infrastruktur Bandara Very Important Person (VVIP) di Ibu Kota Nusantara (IKN) bergulir awal November 2023.

“Nanti tanggal 1–2 November (2023) dia akan groundbreaking. Pak Jokowi groundbreaking,” kata Basuki Hadimoeljono usai menghadiri rapat terbatas mitigasi fenomena El Nino di Istana Merdeka Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan tahapan pembangunan fisik infrastruktur Bandara VVIP IKN di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, saat ini sudah memasuki masa lelang.

Baca Juga :  Kementerian PUPR: Progres Pembangunan IKN Nusantara Capai 38,1 Persen

Tahapan lanjutan berupa pembangunan fisik bandara akan melibatkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk infrastruktur terminal.

Sedangkan Kementerian PUPR bertugas merealisasikan pembangunan fisik landasan udara, kata Basuki menambahkan.

Dilansir dari laman LPSE Kementerian PUPR, nilai paket konstruksi fisik pemenuhan sebagian kebutuhan pembangunan Bandara VVIP IKN (sisi landasan udara) mencapai Rp4,28 triliun yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan lokasi pembangunan bandara VVIP di IKN telah ditetapkan dan memasuki finalisasi gambar dan akan memulai proses tender. “Kita rencanakan 1 November 2023 sudah mulai konstruksi dan diharapkan selesai pertengahan Juli 2024,” ujarnya.

Baca Juga :  Kementerian PUPR: Bandara VVIP IKN Terkoneksi Jalan Tol IKN Seksi 5B

Menhub menjelaskan, Bandara VVIP IKN memiliki runway 3000 x 45 meter dan mampu didarati pesawat berbadan besar jenis Boeing 777-300 ER dan Airbus A380.

Adapun kapasitas apron mampu menampung tiga pesawat berbadan besar (Wide Body), ditambah satu pesawat berbadan kecil (Narrow Body); atau tujuh pesawat berbadan kecil (Narrow Body), serta kapasitas helipad menampung tiga helikopter. (Andi Firdaus/Nurul Aulia Badar)

Komentar Anda