MENGENAL SUCI SULISTIANI, DUTA PEMUDA INDONESIA 2023

Suci Sulistiani (IST/RADAR LOMBOK)

Wakil Provinsi NTB di ajang Pertukaran Pemuda Antar Provinsi (PPAP), yang berlangsung di Provinsi Kalimatan Selatan, Suci Sulistiani, berhasil terpilih menjadi Duta Pemuda Indonesia 2023. Seperti apa kisahnya?

KEMENTERIAN Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI, menggelar program PPAP, yang tujuan utamanya adalah untuk memfasilitasi pengembangan sumber daya manusia (SDM) pemuda, untuk mewujudkan generasi yang unggul. Melalui ajang ini, dipilih pemuda-pemudi dari setiap provinsi untuk ikut andil dalam mengembangkan potensi pemuda Indonesia.

Kegiatan PPAP digelar di Provinsi Kalimatan Selatan, 4 Juli – 5 Agustus 2023. Dimana Provinsi NTB diwakili oleh Suci Sulistiani, asal Desa Midang, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat (Lobar).

Para peserta yang merupakan perwakilan dari setiap provinsi di Indonesia akan ditempatkan di zona barat, yaitu di Provinsi Riau, dan zona tengah yaitu di Provinsi Kalimatan Selatan. Dimana Uci, sapaan akrabnya, mendapatkan bagian di zona tengah.

“Setiap provinsi diambil dua orang. Satu laki-laki dan satu perempuan. Penempatannya ada dua, yakni di Kalimatan Selatan dan Riau. Kalau Uci sendiri dapat di Kalimatan Selatan,” ungkap gadis periang ini kepada Radar Lombok, kemarin.

Tentu saja keberhasilannya menjadi Duta Pemuda Indonesia, tidaklah mudah. Uci harus melalui berbagai proses yang panjang, dan rangkaian seleksi yang ketat, mulai di tingkat kabupaten/kota. Dia harus menjalani seleksi wawancara, pengetahuan umum, serta bagaimana cara memecahkan suatu masalah. Sampai akhirnya Uci bisa melaju ke tingkat provinsi, bersama empat orang lainnya yang terpilih.

Di tingkat provinsi pun semakin banyak lagi tahapan seleksi yang harus dilalui Uci. Selain wawancara, dibutuhkan juga pengetahuan yang luas tentang keagamaan, sosial budaya, psikologi, dan jiwa kepemimpinan. Ditambah lagi pemaparan program kerja yang diharapkan dapat diwujudkan di daerah sendiri.

Baca Juga :  KISAH INSPIRATIF JIZUN, PEMUDA LOMBOK RAIH GELAR DOKTOR DI AMERIKA

Seleksi tersebut diikuti oleh puluhan peserta yang merupakan perwakilan dari kabupaten/kota di NTB. “Akhirnya Uci terpilih sebagai Duta Pemuda Indonesia untuk zona di Kalimatan Selatan, mengalahkan 35 peserta dari kabupaten/kota di NTB,” tambahnya.

Selama satu bulan ke depan berada di daerah penempatan, Uci ditempatkan disalah satu desa di Kalimatan Selatan, untuk melakukan kajian terhadap potensi yang ada di desa tersebut. Untuk kemudian potensi itu dikembangkan sesuai indeks pembangunan pemuda setempat. Antara lain dari aspek lingkungan, pendidikan, kesetaraan gender, pariwisata dan UMKM.

“Dari lima indeks pembangunan pemuda itu kira-kira mana yang harus diperbaiki atau butuh diberdayakan. Sebenarnya goals dari kegiatan ini bagaimana bisa menggaet pemuda di daerah penempatan. Walaupun kita sudah pulang, tetapi kegiatan tetap berjalan atau berkelanjutan,” jelasnya.

“Setidaknya ada lima pemuda yang sudah kami berdayakan, dan mampu untuk melanjutkan kegiatan kami,” sambung Uci.

Dalam perjalanannya, Uci mengaku mendapatkan manfaat yang banyak. Ia bisa melihat dunia yang lebih luas, melihat beragam potensi dari setiap daerah yang beragam, dan tentunya bisa mendapatkan banyak pengetahuan baru dari delegasi lainnya.

Ia berharap pengalaman keikutsertaannya dalam program ini nantinya bisa dibagikan kepada orang lain, dan tentunya juga dapat memberikan manfaat. Terlebih sepulangnya nanti dari daerah penempatan. Para delegasi diminta untuk membuat program di daerah asalnya masing-masing.

Baca Juga :  LEBIH DEKAT DENGAN KOMUNITAS GALANG ANAK SEMESTA (GAGAS)

Uci sendiri merupakan Alumni S1 Biologi Fakultas MIPA Unram, sekaligus Founder dari Komunitas Paus Biru sebuah Non-Governmental Organization (NGO) kepemudaan yang bergerak di bidang pendidikan. Komunitas ini terbentuk pada 6 April 2021 lalu. Karena berangkat dari rasa keprihatinan terhadap anak-anak yang memiliki minat baca rendah.

Karena itu melalui wadah yang dia ciptakan itu, nantinya bisa menjadi tempat pertemuan anak-anak di NTB untuk mengembangkan diri membangun NTB yang lebih baik. “Bagaimana pengembangan di daerah, dan bagaimana bisa merangkul pemuda-pemuda di desa. Sebab, masih banyak yang harus dikembangkan,” ujarnya.

Uci berharap nantinya bisa memiliki satu tempat dirumahnya yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Terlebih bagi pengembangan para pemuda pemudi di desanya. Mengingat pemuda adalah estafet selanjutnya kepemerintahan. Baik buruknya keadaan yang akan datang tergantung bagaimana kondisi pemudanya sekarang. Misalnya pemuda malas malasan maka selanjutnya akan malas-malasan.

Untuk itu, Uci berpesan bagi pemuda untuk melakukan apapun yang mereka suka. Sepanjang bisa bermanfaat bagi orang lain. Entah itu sekedar hobi musik maupun suka olahraga. Setidaknya mulai ditekuni karena dari situlah mereka bisa berkembang. Uci mengajak para pemuda di NTB untuk turut andil mengambil peran, dimulai dari diri sendiri.

“Musik atau olahraga silahkan ditekuni. Bagaimana agar bisa jadi pemuda yang sudah berdaya dengan diri sendir dan bisa berdayakan sekitar. Karena kalau cuma satu pemuda yang gerak tanpa dukungan pemuda lainnya. Agak berat bebannya,” tutupnya. (BUDI RATNASARI – LOMBOK BARAT)

Komentar Anda