Member Mengeluh, Mentor Klaim Bisnis FEC Aman

Lalu Damarwulan (ISTIMEWA/RADAR LOMBOK)

PRAYABisnis online Future E-Comerce (FEC) Shopping Indonesia belakangan ini menjadi perbincangan hangat di berbagai kalangan. Pasalnya, belakangan ini beredar di media sosial (medsos) keluhan para member yang sudah mengikuti bisnis tersebut yang sudah menyetorkan uang tapi tidak bisa melakukan penarikan atau tidak mendapat keuntungan.

Dalam bisnis tersebut, para member diketahui akan mengelola toko dalam sebuah aplikasi, nantinya di toko inilah akan dipesan berbagai barang oleh orang luar yang berasal dari Eropa yang kemudian member inilah yang akan membayar. Nantinya keuntungan atau selisih pembayaran dengan harga barang ini yang menjadi keuntungan dari para member.

Masyarakat menjadi tertarik dengan bisnis ini karena ada penghasilan per hari dan diklaim keuntungan juga bisa mencapai ratusan juta per bulan. Namun belakangan muncul informasi jika penarikan dana tidak bisa dilakukan. Namun oleh pihak FEC beralasan tidak bisa dilakukan penarikan beberapa hari terakhir ini, karena sedang terjadi upgrade sistem.

Ice Mentor FEC Lombok, Lalu Damarwulan menyatakan, bisnis online ini sebanarnya tetap aman. Tapi belakangan ini terjadi upgrade sistem sejak Senin kemarin, dimana ada perubahan untuk biyaya penarikan yang semula lima persen kini menjadi tiga persen. “Dari kemarin sampai hari ini masih di-upgrade sistem, tapi hari ini sekitar pukul 18.00 WITA selesai upgade sistem. Jadi ada perubahan di sistem terkait biaya penarikan yang semula 5 persen menjadi 3 persen,” ungkap Lalu Damarwulan saat dihubungi, Selasa (5/9).

Baca Juga :  Bupati Loteng Bantah Terlibat Bisnis Bodong FEC

Dijelaskan, bisnis FEC ini dilakukan dengan hanya membayar barang-barang yang dipesan di Eropa melalui aplikasi yang sudah ada. Untuk member yang ada di Lombok sudah mencapai 80.000 dan yang di bawah Lalu Damarwulan, setidaknya sudah ada 11.000 member atau pengikut. “Kalau alasan tidak ada orang di kantor FEC karena kemarin ada acara di Labuhan Lombok dan saya juga ada acara di Bima dan kantor FEC ini biasanya tutup,” tambahnya.

Pihaknya mengaku beberapa orang yang belakangan ini ribut disinyalir hanya melakukan penarikan di kisaran Rp 500.000. Padahal dirinya yang melakukan penarikan sampai Rp 150 juta tidak pernah ribut. Karena dari jauh sebelumnya, para member dijelaskan kalau beberapa hari terakhir akan ada perbaikan sistem. “Kendala penarikan dari Senin kemarin dan memang kita sudah di informasikan dari jauh sebelumnya kaitan dengan upgrade sistem ini. Tapi teman-teman mungkin tidak membaca intsruksi meski sudah diinformasikan sebelumnya dan di bawah saya ini juga rata-rata mengeluhkan terkait penarikan ini, tapi sudah kita jelaskan terkait upgrade sistem ini,” tambahnya.

Baca Juga :  Rugi Rp 394 Juta, PNS di Lombok Tengah Ini Laporkan FEC ke Polisi

Pria yang akrab disapa Damar ini menegaskan, FEC ini merupakan bisnis jasa pembayaran barang atau sebagai investor kecil. Contohnya jika member mengelola toko bintang satu untuk sewa toko Rp 150.000 dengan keuntungan member bisa sampai Rp 23.000 per satu barang perhari. “Jadi kita punya kewajiban untuk membayar pesanan barang dalam aplikasi toki yang kita kelola. Dalam toko itu masuk pesanan orang- orang dari luar setiap harinya dan pesenan orang itu yang kita bayar dan kita dapat untung dalam selisih pembayaran,” terangnya. (met)

Komentar Anda