Bupati Loteng Bantah Terlibat Bisnis Bodong FEC

Bupati Lombok Tengah H. Lalu Pathul Bahri. (DOK/RADAR LOMBOK)

PRAYA–Bupati Lombok Tengah H. Lalu Pathul Bahri akhirnya angkat bicara terkait dengan kasus bisnis Feature E-Commerce (FEC) yang belakangan ini juga mencatut namanya.

Pathul merasa sangat dirugikan atas adanya isu yang berkembang dan mendukung Aparat Penegak Hukum (APH) untuk memperoses bisnis bodong itu.

Pathul menegaskan bahwa namanya dicatut dalam kasus tersebut tanpa persetujuannya. Meski pihaknya tidak memungkiri pernah diundang untuk menghadiri launching kantor FEC.

Namun ia menegaskan jika saat itu dirinya tidak hadir dalam acara tersebut. Bahkan ia menyatakan bahwa ia merasa terkejut saat mengetahui adanya karangan bunga yang dikirim atas namanya, meskipun pihaknya tidak pernah memesan karangan bunga tersebut.

Baca Juga :  Member Mengeluh, Mentor Klaim Bisnis FEC Aman

“Maka saya meminta penegak hukum untuk segera menyelesaikan persoalan ini, mengingat banyaknya korban,” ungkap Pathul saat ditemui di Kantor Bupati Lombok Tengah, Jumat (8/9/2023)

Ia menegaskan bahwa meskipun pernah memberikan izin untuk pengambilan foto dirinya oleh pebisnis FEC di kantornya, itu hanyalah permintaan lumrah yang diizinkannya sebagai seorang Bupati. Namun itu tidak ada kaitan dengan dirinya terlibat dalam bisnis FEC.

Menurut Bupati, kedatangan sejumlah petinggi FEC menemui dirinya untuk menyampaikan keinginan menyewa Hotel Aerotel sebagai kantor, dirinya mempersilakan melalui mekanisme yang telah diatur. Akan tetapi mereka tidak melanjutkan proses penyewaan tersebut.

“Sejak awal, saya memiliki keraguan terhadap keuntungan yang dijanjikan oleh FEC, yang menurut saya tidak masuk akal,” jelasnya.

Baca Juga :  Satgas PAKI NTB Rapatkan Barisan Tangani Proses Hukum Laporan member FEC

Namun demikian ia tidak memiliki kewenangan menuduh bisnis tersebut sebagai penipuan. Dalam kasus ini, Bupati sangat dirugikan oleh tindakan pihak FEC yang mencatut namanya tanpa izin untuk kepentingan mereka sendiri.

Kasus FEC ini telah menciptakan polemik di Lombok Tengah, dan Bupati berharap agar penegak hukum dapat segera membawa kejelasan dalam kasus ini demi keadilan bagi para korban.

“Kami juga berpesan kepada masyarakat agar lebih hati-hati dengan modus penipuan serupa. Bisa saja sekarang FEC hilang, nanti muncul lagi hal serupa tapi bungkusnya berbeda,” tegasnya. (met)

Komentar Anda