Harga Gabah Anjlok, Kelompok Tani Protes Bulog

Harga Gabah Anjlok
DESAK : Para Petani Kota Mataram mendesak bulog membeli gabah sesuai harga. (Sudir/Radar Lombok)

MATARAM – Protes Kalangan kelompok tani Kota Mataram terus tertuju pada perum Bulog NTB. Protes dilayangkan terkait dengan pembelian gabah petani yang tidak pernah terlaksana.

Sehingga harga gabah tidak pernah  sesuai dengan harga yang telah ditetapkan.    Kalangan petani merasa merasa merugi saat panen raya, harga gabah semakin anjlok. Harga gabah dipatok Rp 300 per kwintal oleh kalangan tengkulak. Sebelumnya, kalangan Kelompok Tani asal Kelurahan Ampenan Utara memperotes harga gabah anjlok.

BACA : Harga Gabah Anjlok, Bulog dan Tengkulak Diduga Bermain

Kini, giliran Ketua Kelompok Tani Pade Angen Kelurahan Karang Pule, H Muhammad Ihlas menyebutkan, harga gabah sudah tidak sesuai dengan inpres nomor 5 tahun 2015. Petani sudah beberapa kali meminta bulog langsung mengambil gabah  hasilnya, tapi kenyataan tengkulak yang paling banyak turun ke petani. Sehingga terjadi permainan harga selama ini. ‘’ Kita desak bulog yang ambil langsung gabah, tidak lagi lewat tengkulak,’’ katanya, kepada Radar Lombok, Kamis kemarin, (11/4).

Baca Juga :  Petrokimia Pastikan Stok Pupuk SP36 Aman

Hasil panen raya petani Kota Mataram saat ini, rata-rata mengalami kenaikan. Satu hektar lahan bisa mencapai 7,5 ton gabah.

Rata-rata petani Kota Mataram langsung menjual saat panen raya, mereka tidak memiliki gudang maupun tempat untuk menyimpan seperti daerah lain. Mestinya, Bulog membeli langsung ke petani. Lebih enak saat zaman Komjen Pol (Pur) Budi Waseso, harga gabah bisa stabil. ‘’ Lebih enak zaman pak Buwas, harga gabah cukup stabil, tidak seperti saat ini,’’ sesalnya.

Saat panen raya, hasil gabah petani Kota Mataram bisa tembuk sampai 500 ton dari luas lahan yang ada. Kalangan kelompok tani sudah menyampaikan keluhan selama ini ke Dinas Pertanian Kota Mataram, terkait dengan kebijakan pembelian gabah yang setiap tahun tidak ada perubahan.

Padahal, standar dari bulog yang sudah ditetapkan, kata Ihlas sudah sesuai baik pemilihan bibit maupun hasilnya selama ini. ‘’ Kita sangat sayangkan harga gabah yang terus merosot, apalagi dengan alasan yang tidak masuk akal,’’ katanya.

Baca Juga :  Angka Pengiriman Gerabah Anjlok

BACA JUGA: Job Fair Disiapkan Serap Ribuan Tenaga Kerja

 Terpisah Kepala Divisi Regional Bulog NTB Ramlan UE yang dikonfirmasi terkait dengan protes kalangan kelompok tani terkait dengan harga gabah yang anjlok saat ini mengatakan, kalau harga sudah sesuai dengan aturan inpres nomor 5 tahun 2015, persyaratan  kualitas dan harga untuk gabah berdasarkan kelasnya, KA maksimal 25 persen, hampa kotor maksimal 10 persen. Sedangkan harga Rp 3.700 per  1 Kg.

‘’Sejak tahun 2018 setiap petani atau masyarakat bisa menjadi pemasok pengadaan gabah atau beras di Bulog dengan persyaratan foto copy KTP, NPWP, nomor rekening,’’ jelasnya.

Dikatakan Ramlan, selama gabah dan beras yang disetorkan ke gudang bulog dan kualitas sesuai ketentuan.  ‘’Maka bulog siap untuk menyerap gabah dan beras hasil panen petani,’’ singkatnya. (dir)

Komentar Anda