Harapan Terus Mengalir, Giliran Praktisi Serikat Pekerja Dukung Doktor Najam Tampil di Pilkada KSB 2024

Doktor Najam (kiri), dan Malikurrahman, SH (kanan), seorang Praktisi Serikat Pekerja sekaligus Advokat di KSB.

TALIWANG–Semakin santer dukungan dari masyarakat, agar Dr Najamudin Amy, atau yang akrab disapa Doktor Najam, untuk tampil sebagai salah satu kontestan Pilkada Sumbawa Barat (KSB) 2024.

Bahkan berbagai kalangan mulai membuka memorinya kembali tentang sosok Doktor Najam, terkait sepak terjangnya berkiprah dari sejak di tingkat kelurahan, kecamatan, kabupaten hingga provinsi.

Harapan demi harapan mulai bermunculan. Berbagai kalangan pun mencoba mengurai persoalan yang harus menjadi perhatian para bakal calon bupati demi menjadikan KSB sebagai kabupaten yang mensejahterahkan.

Kali ini, harapan datang dari Malikurrahman, SH, seorang Praktisi Serikat Pekerja sekaligus Advokat di KSB.

Baca Juga :  Pemprov NTB Dukung Pemberantasan Korupsi oleh APH dan Serukan Asas Praduga tak Bersalah

“Iya, saya membaca tagline menarik dari baligo Doktor Najam. Memberi kepanjangan dari KSB yaitu Kita Sejahtera Bersama. Itu kalimat sakti yang penuh harapan,” ucap Praktisi muda dari Desa Fajar, Kecamatan Brang Ene ini.

Iken, begitu panggilannya, meyakini bahwa tidaklah mungkin Doktor Najam mengirim pesan kuat ke warga KSB, kalau tidak ada kegelisahan dalam dirinya. Betapa keberlimpahan SDA KSB belum bisa mengungkit secara signifikan kesejahteraan masyarakat.

“Saya membaca pesan itu menjadi sebuah harapan sangat ada. Siapa tahu dengan pengalaman birokrasi, tentu faham dan bisa menguatkan komparasi dari best practices yang ada. Doktor Najam bisa memberi solusi untuk memperjuangkan nasib pekerja dan buruh dengan hadirnya mega industri smelter sebagai bagian dari hilirisaai industri di KSB,” harap Iken penuh optimis.

Baca Juga :  NTB Satu Data Jadikan Provinsi NTB Terdepan Dalam Pengelolaan Data

Isu keaejahteraan Pekerja dan buruh ini sangat lekat dengan hadirnya tambang di KSB. “Dan warga mau agar calon mulai bicara ide gagasan. Bukan sekedar tebar banyak baligo tapi miskin ide dan gagasan,” pungkasnya. (rl)

Komentar Anda