Galang Koalisi Besar, Najmul Dekati PAN

Hasbullah Muis
Hasbullah Muis.( IST/)

MATARAM–Bupati Kabupaten Lombok Utara (KLU) Najmul Akhyar memastikan diri akan maju pada Pilkada 2020. Ia pun berambisi menggalang koalisi besar.

Untuk itu Najmul yang juga Ketua DPC Partai Demokrat KLU ini sangat intens berkomunikasi dengan sejumlah parpol. Di antaranya dengan Partai NasDem (2 kursi), PKS (1 kursi), dan PPP (2 kursi). Ke PDIP (3 kursi), Najmul juga sudah merapat, formulir pendataran penjaringan sudah diambil. Namun belum mendaftar resmi. Para pimpinan partai yang didekati itu memang belum memberikan kepastian mengusung Najmul. Hanya saja, peluang itu terbuka lebar.

Mendekati tahapan Pilkada 2020 yang dimulai akhir September 2019 ini, Najmul terus bergerak mencari koalisi gemuk. PAN (4 kursi) mulai didekati intens. Sekretaris DPW PAN NTB, Hasbullah Muis mengaku, Najmul sudah bertemu dengan pengurus PAN, menyampaikan niatnya maju pilkada dan PAN diharapkan bisa mengusungnya. “Pak Najmul sudah dua kali menemui kami, meminta dukungan PAN,” katanya, di Gedung DPRD NTB, Kamis (19/9) kemarin.

PAN kata dia, sangat terbuka kepada semua bakal calon kepala daerah yang berkeinginan menggunakan PAN sebagai kendaraan politik. Termasuk kepada bakal calon bupati Djohan Sjamsu, yang sudah lebih dahulu berkomunikasi dengan PAN. Bahkan, dalam komunikasi tersebut, Ketua DPW PAN NTB Muazzim Akbar menyodorkan kader PAN untuk berpasangan dengan Djohan Sjamsu di pilkada. Kader PAN itu adalah Hasbullah Muis. Namun Hasbullah menyatakan diri tak mau. “Meski saya tak maju di pilkada, tapi PAN punya kader lain yang siap diusung yakni Ketua DPC PAN KLU Ruhaiman,” ucap Ketua Fraksi PAN DPRD NTB tersebut.

Namun dengan mencermati situasi politik yang berkembang, PAN juga menyodorkan kader ke Najmul. Tetapi yang jelas, PAN nanti akan membuka penjaringan bakal calon kepala daerah. Kader maupun non-kader dipersilakan mendaftar. “Kita cari figur yang dikehendaki masyarakat,” imbuhnya.

Seperti diketahui, saat ini kekuatan masih terpusat di antara Najmul dan Djohan. Jika kedunya kembali head to head (berhadapan), selisih kemenangan kecil. Najmul memang petahana. Namun pihaknya menilai, elektabilitas Djohan sebagai mantan bupati, tak bisa diabaikan. Dukungan pemilih relatif kuat. Apalagi banyak janji kampanye Najmul-Sarif belum tertunaikan. Itu akan berimbas kepada tingkat elektabilitas Najmul sebagai calon petahana. “Saya kira figur Djohan Sjamsu juga punya peluang menang besar,” tandasnya. (yan)

Komentar Anda