SELONG – Dinas Perindustrian Provinsi NTB mengunjungi Industri Kecil Menengah (IKM) Tenun Lebak Lauk yang berlokasi di Sembalun Lawang, Jumat (2/2). Kunjungan tersebut merupakan komitmen Dinas Perindustrian Provinsi NTB dalam menindaklanjuti dan membangkitkan pengembangan industri lokal, khususnya tenun Sembalun, Lombok Timur.
Kepala Disperin NTB Nuryanti mengatakan bahwa tujuan utama dari kunjungan ini adalah untuk lebih memahami tantangan dan potensi yang dihadapi oleh IKM tenun Sembalun, yang selama ini sudah dikenal masyarakat secara luas. Selain itu, Dinas Perindustrian NTB juga berupaya memberikan solusi serta mendukung inovasi dan peningkatan kualitas produk tenun Sembalun yang dihasilkan oleh industri lokal tersebut.
“Kami berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan dan pengembangan industri lokal, termasuk IKM tenun. Melalui kunjungan ini, kami dapat berinteraksi langsung dengan pelaku usaha, memahami kebutuhan mereka, dan memberikan dukungan yang sesuai,” kata Nuryanti.
Mispawarni, selaku Ketua Kerajinan Tenun Lebak Lauk, Sembalun menyampaikan perihal produksi tenun yang menggunakan bahan alami, mulai dari motif yang digunakan, yaitu motif pucuk rebung khas Dusun Lebak Lauk Desa Sembalun Lawang yang diproduk dari berbagai rumah-rumah warga setempat.
“Salah satu motif tenun yang menjadi khas di Dusun kami, yaitu motif pucuk rebung, sesuai dengan kearifan lokal, yaitu bambu yang cukup melimpah,” tutur Warni selaku pengerajin Tenun di Sembalun.
Nuryanti menyatakan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam meningkatkan daya saing industri lokal. Langkah-langkah konkret, seperti pelatihan keterampilan, akses pembiayaan, dan bimbingan teknis, diidentifikasi sebagai potensi dukungan yang akan diberikan oleh Dinas Perindustrian NTB.
Diharapkan, melalui kunjungan langsung melihat para IKM tenun Sembalun, akan membuka peluang baru bagi IKM tenun untuk tumbuh dan bersaing secara global.
“Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan strategi yang berkelanjutan guna memajukan sektor industri kecil dan menengah di NTB,” tandas Yanti. (luk)
