DKP Prioritas Bangun Lumbung di Desa Rawan Pangan

Hj. Budi Septiani (DOK/RADAR LOMBOK)

MATARAM—Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Provinsi NTB pada tahun 2017 ini memprioritaskan pembangunan lumbung pangan di sejumlah desa yang rentan terjadi kerawanan pangan.

"Tahun ini ada anggaran dari APBD untuk pembangunan lumbung pangan yang kami prioritaskan di daerah kerawanan pangan," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTB, Hj. Budi Septiani, Rabu kemarin (1/3).

Budi mengatakan, lumbung pangan yang sudah ada di Provinsi NTB sudah lebih dari 100 unit yang tersebar di 10 kabupaten/kota di Provinsi NTB.  Hanya saja, bangunan lumbung pangan yang sudah ada tersebut sebagian besarnya ada di daerah sentra produksi pangan seperti padi, dan pada intinya di lahan hijau alias subur.

Baca Juga :  Disperindag Jamin Stok Pangan Aman

[postingan number=3 tag=”ekonomi”]

Padalah seharusnya lumbung pangan ini bisa diprioritaskan pembangunannya di kawasan atau daerah yang rentan terjadi kerawanan pangan yang disebabkan karena musim kering yang berkepanjangan. Sehingga menyebabkan tanaman pangan petani, terjadi gagal panen dan juga tidak bisa ditanami.

Karena itu, tahun 2017 ini lanjut Budi, pihaknya akan menginventarisir titik-titik mana saja di daerah yang mengalami kondisi kekeringan, yang berdampak terhadap kerawanan pangan. Semisal di wilayah Sekotong bagian selatan di Kabupaten Lombok Barat, di beberapa titik di Kabupaten Lombok Utara, Lombok Tengah bagian selatan, Lombok Timur bagian selatan dan timur, serta di sejumlah titik di Pulau Sumbawa.

Baca Juga :  Rp 5,1 Miliar Dikucur Bangun Tiga Kantor

"Kita akan membangun lumbung pangan sebanyak-banyaknya. Utamanya di daerah titik kerawanan pangan," ucap mantan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB ini.

Ditambahkan, program lumbung pangan ini sebagai salah satu upaya pemerintah daerah mengantisipasi terjadinya kekeringan, yang berdampak terhadap gagal panen. Selain itu, keberadaan lumbung pangan ini juga sangat penting dalam menjaga cadangan pangan masyarakat setempat, disaat cuaca ekstrim yang berdampak terhadap terjadinya gagal panen untuk tanaman petani.

"Lumbung pangan ini bisa dijadikan untuk menyimpan cadangan panen masyarakat, dan dikeluarkan ketika musim yang sulit," tutupnya. (luk)

Komentar Anda