Disnakeswan NTB Memastikan Dana PEN 2021 untuk Program Rutin

Untuk Program IB dan Bantuan Pakan Ternak

H Khairul Akbar
H Khairul Akbar

MATARAM –Dinas Peternakan dan Kesehatan (Disnakeswan) Provinsi NTB memastikan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada tahun 2022 tidak ada kaitannya dengan program bantuan sapi untuk KSU Rinjani yang belakangan ini ramai tersebut. Dana PEN yang dikelola Disnakeswan Provinsi NTB pada tahun 2021 lalu, murni anggaran program rutin dari APBN yang dialokasikan melalui Dirjen Peternakan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) RI.

“Dana PEN yang ada di Disnakeswan itu untuk program kegiatan rutin dinas. Anggarannya juga melalui Dirjen Peternakan Keswan Kementan. Jadi gak ada kaitannya dengan bantuan sapi KSU Rinjani itu,” tegas Kepala Disnakeswan Provinsi NTB H Khairul Akbar didampingi Sekretaris Disnakeswan NTB Rahmadin, kemarin.

Dijelaskan, Khairul, berdasarkan informasi resmi dari Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Mataram, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal  Perbendaharaan (DJPb) NTB dengan surat Nomor : S-1690/WPB.23/KP.01/2021 tanggal 17 November 2021, bahwa Dana PEN terdiri dari, 1 klaster Kesehatan, 2 klaster Perlindungan Sosial, 3 klaster Program Prioritas, 4 klaster Dukungan UMKM dan Korporasi, 5 klaster Insentif Usaha.

Dari 5 klaster tersebut, yang terkait dengan program kegiatan yang dilaksanakan Disnakeswan Provinsi NTB tahun 2021 adalah kalster 5, yaitu klaster dukungan UMKM dan Korporasi, yang dipergunakan terutama untuk subsidi bunga UMKM dan bantuan bagi pelaku usaha mikro (BPUM).

Adapun dana PEN yang dikelola Disnakeswan NTB merupakan dana rutin dari Kementan tersebut, untuk program Optimalisasi Reproduksi termasuk di dalamnya untuk kegatan Inseminasi Buatan (IB), bantuan pakan olahan dan bahan pakan, Ternak Ruminansia Perah, Ternak Ruminansia Potong dan Sertifikasi Unit Usaha produk olahan dari hasil peternakan.

Anggaran keseluruhan dari 5 program kegiatan yang bersumber dari dana PEN, yang dikelola oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan  Provinsi NTB pada Tahun Anggaran 2021 sebesar Rp. 13.757.356.000 dan telah terealisasi sebesar Rp 12.532.566.600 ((91,10 %). Dengan demikian, terdapat sisa anggaran sebesar Rp 1.224.789.400 yang merupakan sisa MATI, yang tidak bisa pergunakan lagi.

“Berdasarkan DIPA Tahun Anggaran 2021 yang dilaksanakan oleh Disnakeswan NTB yang bersumber dari dana PEN, tidak terdapat program kegiatan Satu Peternak Tiga Ekor Sapi ,” tegas Khairul Akbar.

Sekretaris Disnakeswan Provinsi NTB Rahmadin  menambahkan,  dana PEN yang dikelola Disnakeswan Provinsi NTB yang tertuang dalam DIPA Tahun Anggaran 2021, ditetapkan melalui hasil refocusing anggaran bulan November 2021, dengan perincian kegiatannya, 1 Pakan Olahan dan Bahan Pakan sebesar Rp 720 juta di mana kegiatannya untuk pengembangan unit pengolah pakan sapi potong, dan yang telah terealisasi sebesar Rp 718.600.000. 2 Optimalisasi Reproduksi sebesar Rp  8.428.046.000, kegiatan untuk fasilitasi alat dan bahan Inseminasi Buatan (IB), pagu anggarannya sebesar Rp 1.636.200.000, terealisasi sebesar Rp 831.167.000 (50,80 %), pengadaan N2 Cair, pagu anggarannya sebesar Rp 917.900.000, terealisasi sebesar Rp 917.900.000(100 %), Operasional Inseminasi Buatan (IB), pagu anggarannya sebesar Rp  2,490 miliar, terealisasi sebesar Rp 2.489.050.000 (99,96 %), Operasional Pemeriksaan Kebuntingan, pagu anggarannya sebesar Rp 1,5 miliar, terealisasi sebesar Rp 1.498.930.000 (99,93 %), Operasional Pelaporan Kelahiran, pagu anggarannya sebesar Rp 1.198.040.000, terealisasi sebesar Rp 1.197.970.000 (99,99 %),  Koordinasi, Pendampingan dan Pengawalan, pagu anggarannya sebesar Rp 685.906.000, terealisasi sebesar Rp 679.189.600 (99,02 %), total pagu anggaran (angka 2) sebesar Rp 8.428.046.000, dan terealisasi sebesar Rp 7.614.206.600, (90,34 %).

“Jadi dana PEN yang ada di Disnakeswan itu, sebesarnya merupakan untuk program rutin dari Kementerian. Hanya saja dalam pos anggaran itu menyebut bersumber dari dana PEN yang aslinya untuk program rutin Disnakeswan. Tidak ada untuk bantuan 1 peternak 3 ekor sapi itu,” pungkasnya. (cr-rat)

Komentar Anda