TANJUNG – Pemda Kabupaten Lombok Utara (KLU) membekukan BUMD Tata Tunaq Berkah. Hal itu setelah dilakukan rapat Kepala Daerah bersama Sekda, Asisten II, Staf Ahli, Kabag Ekonomi, manajemen BUMD dan pihak terkait lainnya. “Hasil rapat kemarin itu dibekukan sampai RUPS (rapat umum pemegang saham,” jelas Sekda KLU Anding Duwi Cahyadi, Senin (3/7).
Terkait kapan RUPS, Anding mengaku belum bisa memastikan. Bagian Ekonomi Setda KLU masih mencari waktu yang tepat untuk melaksanakan RUPS. “RUPS-nya nanti untuk memberhentikan direktur sekaligus hal lain,” ucapnya.
Disinggung mengenai alasan pembekuan BUMD, Anding menjelaskan bahwa itu karena kondisi BUMD yang cenderung merugi. Kemudian alasan lainnya karena pemda belum mampu memberikan penyertaan modal sebesar Rp 3 miliar sesuai dengan amanat Perda No 7 Tahun 2019 tentang Pembentukan Peseroda/BUMD Tata Tunaq Berkah. Sejauh ini pemda baru memberikan penyertaan modal Rp 1 miliar. “Seyogianya pada APBD murni tahun anggaran 2023 ini kita berikan penyertaan modal tetapi kondisi keuangan kita belum mendukung,” bebernya.
Selain itu pihaknya juga menerapkan prinsip kehati-hatian untuk memberikan anggaran dalam jumlah besar. Sebab dengan penyertaan modal sebesar Rp 1 miliar saja itu hasilnya belum nampak. “Grand design business yang dijalankan BUMD ini kami anggap nampaknya perkembangan modalnya sangat lambat. Untuk itu tidak berani kami anggarkan dalam jumlah besar. Rp 1 miliar saja seperti ini kondisi,” jelasnya.
Disinggung mengenai status Direktur BUMD, mantan Kasat Pol PP KLU ini menegaskan bahwa meski sudah ada surat pengunduran diri tetapi statusnya masih tetap menjabat direktur. Pihaknya belum menerima pengunduran diri karena ada persoalan yang harus dituntaskan lebih dahulu. “Kami ingin semuanya klir. Jangan sampai direksi lama nantinya menyisakan utang piutang. Itu harus klir dulu,” pungkasnya. (der)
