Bocah 7 Tahun Tewas Digigit Anjing Liar

TURUN: Petugas saat turun mengecek TKP di di Dusun Burhana Desa Sukarara Kecamatan Jonggat, Senin (25/9). (ISTIMEWA/RADAR LOMBOK)

PRAYA – Malang menimpa seorang bocah perempuan berinisal AI, 7 tahun, warga Desa Kuta Kecamatan Pujut. Nyawanya tidak tertolong setelah mengalami luka parah akibat digigit anjing liar pada bagian lehernya di persawahan milik warga di Dusun Burhana Desa Sukarara Kecamatan Jonggat.

Kejadian nahas ini terjadi pada pada Minggu (24/9) sekitar pukul 17:00 Wita. Informasi yang dihimpun Radar Lombok bahwa korban di gigit anjing liar saat sedang bermain di sawah belakang rumah keluarganya di Desa Sukarara. Saat itu, korban datang ke Desa Sukerara bersama kedua orang tuanya untuk menjenguk keluarganya yang sakit.

Saat tiba di rumah keluarganya, korban bermain bersama dua orang anak lainnya di sawah belakang rumah keluarganya. Saat bermain itulah, korban digigit oleh anjing liar pada bagian leher dan wajah. Bahkan korban sempat diseret beberapa meter oleh anjing ganas tersebut dan korban dinyatakan tewas di tempat kejadian.

Salah seorang saksi mata, Syamsul Hadi menceritakan, kejadian nahas ini menimpa korban saat korban bermain bersama dua orang rekannya di sawah. Saat itu, ia melihat rekan korban berlari dan saat ia menuju TKP sudah melihat korban bersimbah darah dan sempat melihat korban sedang diseret sambil digigit. “Korban ini digigit di leher dan kepala oleh anjing yang besar. Korban sempat diseret, lalu anjingnya kita kejar dan lari. Korban langsung digendong ibunya. Anjing ini jumlahnya dua ekor warna merah dan putih,” tutur Syamul Hadi, Senin (25/9).

Baca Juga :  Proyek Tidak Beres, Bupati Loteng Diminta Evaluasi Dinas PUPR

Pria yang sehari- hari bekerja sebagai penjual es campur di sekitar TKP ini juga menambahkan, korban saat ditemukan sudah dalam kondisi lemas dan bersimbah darah. Korban juga sempat dibawa ke klinik terdekat untuk mendapatkan pertolongan. “Saat saya lihat di lokasi kemungkinan sudah tidak bernyawa, korban langsung dibawa ke klinik dan sudah meninggal. Karena yang digigit ini bagian lehernya,” tambahnya.

Petugas Puskesmas Puyung, dr Wiwin menimpali, kuat dugaan korban meninggal karena gigitan anjing pada bagian leher dan tembus sampai ke pembuluh darah besar. Hanya saja pihaknya belum bisa memastikan secara detail, apakah kasus ini merujuk ke kasus rabies atau tidak, karena belum dilakukan uji lab. “Kalau kematian akibat gigitan memang benar, tetapi kalau masalah penyebabnya karena rabies belum bisa dipastikan, karena belum kita teliti dan nanti ada dokter hewan yang akan melakukan pemeriksaan.  Kemungkinan pembuluh darah besarnya yang kena, bahkan dia meninggal dunia di tempat dan saat itu langsung dibawa ke klinik tapi sudah meninggal,” jelasnya.

Dr Wiwin menduga, kemungkinan besar jika kasus ini bukan rabies, karena anjing ini berada di perkampungan dan anjing ini mempunyai pasangan serta sering terlihat di wilayah itu. Tapi meninggalnya korban tidak menutup kemungkinan karena posisi gigitan di leher korban hingga pembuluh darah besar korban terkena. “Tapi harus perlu penelitian, apakah ini rabies atau tidak. Namun yang jelas bahwa korban meninggal dunia di tempat karena yang kena pembuluh darah besarnya, kecuali digigit di lain tempat, mungkin anak ini masih bisa ngomong dan sadar. Jadi kemungkinan besar bukan karena rabies, karena anjing ini sudah beradaptasi dengan masyarakat setempat dan sudah ada pasangannya dan punya anak,” tegasnya.

Baca Juga :  Pullman Sediakan 300 Kembang Api Ramaikan Malam Puncak Tahun

Bhabinkamtibmas Desa Sukarara Kecamatan Jonggat, Bripka Lalu Wiraning Subakti mengatakan, pasca kejadian tersebut, kondisi di tengah-tengah masyarakat sangat diresahkan. Bahkan tidak lama setelah kejadian, situasi di lokasi kejadian sempat mengundang keramaian. Ia sendiri mengaku mengetahui kejadian itu setelah mendapatkan laporan dari kepala dusun (kadus) dan saat itu ia langsung menuju ke TKP dan mendapati warga sudah ribut menyampaikan ada anak yang sudah digigit anjing. “Sejak kejadian itu, warga langsung mencari keberadaan dari anjing yang diduga menggigit korban dan kita pastikan anjing tersebut merupakan anjing liar atau bukan peliharaan warga. Bahkan tadi malam (Minggu malam, red) juga anjing ini sempat ditebas sama warga pakai parang, tapi tidak kena,” terangnya.

Wirangin mengaku, korban telah dimakamkan di kediamannya di Desa Kuta Kecamatan Pujut. Pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian Lombok Tengah serta pihak kedokteran hewan untuk melakukan upaya selanjutnya. “Koordinasi sudah kita lakukan agar kita mengetahui apakah anjing ini terkena rabies atau gimana kan nantinya,” pungkansya. (met)

Komentar Anda