Beras Mahal, OPD dan Bulog Segera Dipanggil

BERAS: Beras yang ada di pengusaha dan saat ini mengalami kenaikan cukup signifikan. (M Haeruddin/Radar Lombok)

PRAYA Pemkab Lombok Tengah belum mengetahui penyebab mahalnya harga beras beberapa hari terakhir ini. Pasalnya, daerah tersebut selalu surplus beras dan menjadi daerah penyangga pangan nasional. Sehingga dalam waktu dekat ini pemkab akan memanggil organisasi perangkat daerah (OPD) terkait dan pihak Bulog untuk melakukan koordinasi kaitan dengan masalah beras ini.

Wakil Bupati Lombok Tengah, HM Nursiah menyatakan, berdasarkan produksi gabah musim tanam pertama, daerah tersebut selalu surplus dan bahkan menjadi kabupaten penyangga pangan nasional. Sehingga pihaknya mengaku bahwa berbagai pihak harus menelusuri penyebab mahalnya harga beras ini. “Kita surplus beras setiap panen dan kita status penyangga beras, tapi ternyata saat ini kita ada peningkatan harga beras. Maka penting para ahli bisa menganalisa kenapa bisa terjadi seperti ini dan ini penting kita pelajari penyebab harga beras yang mahal ini. Karena kok bisa harga naik sementara kita tetap surplus,” ungkap HM Nursiah, Sabtu (9/9).

Baca Juga :  28 Pejabat Ikuti Asesment Selama Enam Hari

Untuk menjawab mahalnya harga beras ini agar jangan sampai kedepan dengan meningkatnya harga beras akan berpengaruh terhadap kondisi masyarakat. Pemkab akan membuat kebijakan dengan memanggil berbagai OPD terkait, termasuk dari Bulog untuk mencari tau penyebab dari melambungnya harga beras ini. “OPD dan Bulog kita panggil untuk bisa menetapkan langkah-langkah penanganan kaitan dengan kenaikan harga beras ini. Karena kalau kita melihat fakta waktu produksi padi musim tanam pertama ini normal- normal saja. Makanya kita juga bertanya kenapa saat ini harga beras malah mengalami peningkatan,” tambahnya.

Baca Juga :  Gebuk Junior, Enam Siswa SMAN 1 Praya Dipolisikan

Nursiah menegaskan, dari hasil koordinasi dengan Bupati, pihaknya memastikan dalam waktu dekat akan memanggil beberapa OPD terkait dan baru selanjutnya akan berkoordinasi dengan pihak Bulog. Pihaknya tidak ingin bersepekulasi penyebab dari kenaikan harga beras ini meski selama ini pemkab mengklaim selalu surplus beras. “Yang jelas kita harus mengetahui apa yang menjadi penyebab harga beras ini meningkat, karena selama ini kita selalu surplus padi dan bahkan menjadi penyangga pangan nasional. Maka perlu kita duduk bersama dengan berbagai pihak untuk mengetahui penyebabnya termasuk bagaimana langkah kita dalam menghadapi permasalahan ini nantinya,” ungkapnya. (met)

Komentar Anda