Bangunan SDN 2 Sukarara Ambruk

AMBRUK: Kondisi salah satu ruangan di SDN 2 Sukarara Kecamatan Jonggat yang ambruk, kemarin. (ISTIMEWA/RADAR LOMBOK)

PRAYASalah satu bangunan Sekolah Dasar (SD) Negeri 2 Sukarara Kecamatan Jonggat ambruk Selasa malam (17/5). Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden robohnya salah satu bangunan yang sebelumnya dijadikan sebagai ruang guru tersebut. Kuat dugaan jika ambruknya bangunan tersebut karena sudah lama tidak diperbaiki.

Ketua PGRI Cabang Jonggat yang juga pengawas SDN 2 Sukarara, Zaenal menyatakan, robohnya bangunan  di SDN 2 Jonggat ini karena kondisi bangunan sudah lama rapuh. Pihak sekolah juga sudah mengusulkan perbaikan namun hingga saat ini tidak ada responS, sehingga pihaknya sangat berharap agar perbaikan gedung yang rusak ini bisa menjadi atensi pemerintah. “Ada satu ruangan yang ambruk tadi malam sekitar pukuk 20.00 Wita. Beruntung ambruk malam hari sehingga tidak memakan korban jiwa. Saya juga sudah berkunjung ke sekolah dan membuat garis pembatas agar anak-anak tidak main di lokasi gedung yang ambruk ini. Proses pembelajaran juga saat ini berlangsung dengan baik,” ungkap Zaenal saat dihubungi Radar Lombok, Rabu (18/5).

Baca Juga :  Dugaan Korupsi Akses Jalan TWA Gunung Tunak Naik Penyidikan

Zaenal menuturkan, ambruknya bangunan sekolah ini karena bahan bangunannya sudah lapuk. Bangunan sekolah itu sudah lama tidak diperbaiki meski beberapa kali disampaikan ke pemerintah “Mungkin pemerintah masih kekurangan dana, sehingga sampai sekarang belum dilakukan perbaikan,” tambahnya.

Pihaknya berharap agar ke depan pemberian dana untuk rehab baik dana yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan berbagai dana yang lainnya, agar lebih merata. Karena pihaknya menduga selama ini sekolah yang mendapat bantuan hanya sekolah yang itu-itu saja, yang artinya malah ada sekolah yang rutin mendapatkan bantuan. “Bahkan sampai sekolah yang menerima bantuan tidak mengetahui mau memperbaiki apa saking seringnya mendapatkan bantuan. Maka kita berharap kedepan bantuan itu lebih berkeadilan, agar jangan sampai kasus-kasus ambruknya sekolah terus terjadi,” tegasnya.

Baca Juga :  Nonstatus, Jalan Raya Taman Biao Ditutup

Terlebih di Kecamatan Jonggat tidak hanya menimpa SDN 2 Sukarara, namun banyak sekolah yang kondisinya sangat parah dan butuh perhatian dari pemerintah. Yang sangat disayangkan bahwa tidak jarang sekolah yang harus ambruk dulu baru diberikan bantuan. “Apa kita harus menunggu dulu ambruk semua sekolah baru diberikan bantuan. Di satu sisi, banyak juga sekolah yang berkali-kali mendapatkan bantuan. Bahkan sekolah masih baik direhab lagi,” terangnya.

Ia khawatir dengan kondisi sekolah banyak yang rusak membuat nantinya jika proses pembelajaran berlangsung dan terjadi ambruk, akan sangat membahayakan bagi para peserta didik. Setidaknya ada 35 persen sekolah di Kecamatan Jonggat mengalami rusak parah dan ada 30 persen yang kondisinya baik. “Sisanya masih ada yang rusak ringan, pihak sekolah sebenarnya sudah lama melaporkan tapi belum mendapatkan respons,” tambahnya. (met)

Komentar Anda