Bandar Kayangan Direncanakan Tuntas 20 Tahun

Investor Tiga Negara Siap, Situs Budaya Tak Diusik

Bandar Kayangan
HERITAGE : Salah situs budaya rumah adat Gumantar berlokasi di Desa Gumantar Kecamatan Kayangan yang akan kena imbas dari pembangunan Bandar Kayangan. (HERY MAHARDIKA/RADAR LOMBOK)

TANJUNG – Rencana pembangunan Bandar Internasional Kayangan dipastikan tidak akan mengusik situs-situs budaya yang dilestarikan masyarakat.

Rencana pembangunan global hub  ini membutuhkan lahan ribuan haktare. Sehingga dipastikan akan menggerus pemukiman warga yang berada di Kecamatan Kayangan dan Bayan. Hal ini terungkap saat ekspose di aula Setda Lombok Utara yang dihadiri langsung PT Bandar Kayangan Internasional Indonesia, Bupati H Najmul Akhyar beserta jajarannya, serta Fokopinda Lombok Utara. Dalam ekspose itu juga terungkap, bahwa proses pembangunan Bandar Kayangan ini mulai dilakukan secara bertahap. “Beberapa kawasan di lokasi pembangunan Bandar Kayangan memiliki kawasan heritage (situs budaya) seperti rumah adat dipastikan tidak akan terusik. Kita akan integrasikan,” ungkap Vice President PT Bandar Kayangan Internasional, Ferrianto Hadi Setiawan Djais.

Dalam ekspose tersebut, ada beberapa hal yang  juga mencuat adalah kompleksitas pembebasan lahan. Karena pembangunan Bandar Kayangan membutuhkan areal yang luas. Sementara untuk kawasan pertanian juga akan dikembangkan. “Daerah sekitar Bandar Kayangan akan dijadikan kawasan penyangga. Misalnya dibuat peternakan dan perkebunan, namun untuk persawahan kurang direkomendasikan,” jelasnya.

Dikatakan, Bandar Kayangan ini akan menjadi kawasan strategis meski membutuhkan waktu yang cukup lama. Ada tiga kegiatan utama yang akan dikembangkan, yaitu pelabuhan, kilang minyak, dan industri. Menurutnya, ini bisa mengangkat ekonomi Indonesia. Selain itu, juga akan dikembangkan perdaganan dan permukiman.

Selama ini, ada 40 kapal besar yang melewati perairan Lombok Utara ini, tetapi ini sekadar lewat saja. Jadi inilah yang akan ditarik berlabuh di Indonesia, khususnya di Bandar Kayangan agar sektor perdagangan juga hidup. ”Bandar Kayangan bukan hanya untuk kepentingan investor saja, tetapi ada pelibatan masyarakat,” katanya.

Terkait lahan warga yang kena pembebasan pihaknya akan menyiapkan rumah juga. Bahkan, pihaknya juga ada pembangunan pemukiman untuk orang-orang yang akan bekerja di kawasan Bandar Kayangan tersebut. ‘’Kita juga akan membentuk koperasi untuk memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar,’’ janjinya.

Sementara, Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar berharap, pembangunan Bandar Kayangan memiliki progres. Untuk tahapan ini tengah memastikan investor yang berinvestasi di lokasi tersebut. “Kami tetap dilaporkan progresnya,” katanya.

Terkait lahan-lahan yang akan dibebaskan juga sudah dibicarakan. Artinya lahan yang dibebaskan ini tidak seluruhnya dipakai untuk kepentingan Bandar Kayangan. “Bagi yang terpakai sudah ada kompensasinya, sedangkan lahan yang memiliki situs heritage ada solusi sendiri,” tandasnya.

Ditambahkan Kabag Administrasi Pengendalian dan Pembangunan Setda Lombok Utara Lalu Majemuk, dari ekspose yang berlangsung selama 2 jam itu terungkap jika pembangunan mega proyek ini akan tuntas seluruhnya tahun 2038 mendatang, atau kurang lebih 20 tahun lagi. “Harapan kita semua bisa terwujud dari target PT Bandar sendiri semoga bisa (terwujud 20 tahun lagi) karena banyak investor yang mau investasi,” tambahnya.

Setidaknya, sudah ada 3 investor yang menyatakan diri siap untuk menanamkan modal. Di antaranya Rusia, Belanda, dan Korea Selatan. Dari ketiga negara itu menurutnya Korea yang mendekati pasti. Sebab dalam waktu dekat sejumlah investor dari negeri gingseng ini akan meninjau langsung potensi Lombok Utara untuk dijadikan rekomendasi sebelum investasi. “Korsel telah siap. Mereka menyediakan anggaran hingga Rp 15 triliun untuk investasi di Indonesia, khususnya di Lombok Utara. Besok hari Sabtu akan datang sekitar 20 orang. Kami yang akan menjamu mereka,” jelasnya. 

Investasi akan mengarah pada sejumlah bidang, namun umumnya lebih condong ke energi mengingat suplai listrik untuk mega proyek ini tidak main-main. Majemuk mengakui, andai kata dalam kedatangan investor Korsel ke Lombok Utara kemudian muncul kesepakatan, maka pembangunan segera dipercepat. “Mereka 3 hari di sini, nanti jika ada kesepakatan mereka langsung action. Jadi tidak menunggu Global Hub tuntas seluruhnya,” tandasnya. (flo)

Komentar Anda