MATARAM – Atlet yang berhasil keluar sebagai juara di ajang internasional tidak bisa mengikuti event Pekan Olahraga Nasional (PON). Pasalnya, jika tampil diajang tersebut dianggap menutup kesempatan prestasi atlet yang lain.
“Ini sama artinya dengan menutup proses regenerasi di Indonesia,” kata Kepala Bidang Perencanaan dan Organisasi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Dr. Syamsudin, Kamis (22/2).
Saat ini pihaknya mengaku sedang mengatur regulasi atlet yang meraih juara di tingkat internasional. Regulasi ini terkait agar tidak bisa tampil di PON.
Apa yang dilontarkan ini disampaikan saat menghadiri rapat koordinasi dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) NTB dan Dispora kabupaten kota.
Andai nantinya turun atlet yang sudah juara di level internasional ke jenjang domestic, dipastikan proses regenarasi atlet mapet. “Misalkan ada atlet itu juara di SEA Games dan Asian Games terus mengikuti event PON. Secara otomatis disapu bersih medali oleh atlet bersangkutan,” tegasnya.
Dengan kondisi itu, jika ada atlet yang masuk level internasional, pihaknya meminta agar fokus menghadapi event tersebut. Bukan malah kembali ke level nasional.
Bukan hanya itu, pihaknya meminta kepada kabupaten kota di NTB agar fokus membina satu atau dua cabang olahraga (Cabor) yang benar-benar mempunyai potensi diandalkan diberbagai event. ‘’Kita minta agar kabupaten kota untuk fokus membina satu atau dua cabor yang tentunya mempunyai potensi untuk tampil diberbagai event. Tidak bisa dong semuanya dibina namun tidak menghasilkan prestasi apa-apa,’’ sarannya.
Ia juga memaparkan, saat ini pihaknya terus memperjuangkan agar Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) terus mendapatkan bantuan yang lebih.
‘’Anggaran untuk PPLP di setiap provinsi akan ditambah,’’ tutupnya. (cr-adi)
