Ashghar Azizi Altlet e-Sport NTB yang Wakili Asia di Kejuaraan Dunia e-Football

PRO PLAYER; Inilah Ashghar Azizi salah satu Pro Player game e-Football asal NTB yang saat ini masuk final di Kejuaraan Dunia e-Football Championship Open 2022. (ASHGHAR AZIZI FOR RADAR LOMBOK)

Dari Rental Play Station hingga Tampil di Kejuaraan Dunia e-Football Menjadi Gamers di era industri 4.0 ini rupanya tidak melulu berdampak negatif. Justru hobi di dunia game tersebut bisa mendatangkan pundi-pundi rupiah dari sejumlah Kejuaraan yang diikuti. Hal inilah yang dirasakan oleh sosok Ashghar Azizi, salah satu Pro Player atlet e-Sport terbaik NTB di kategori e-Football.

TIDAK selamanya menggeluti dunia game berakibat fatal terhadap perkembangan generasi muda kekinian. Hobi yang kerap dipandang sebelah mata ini justru bisa membuat pelakunya menghadirkan kebanggaan bagi pribadinya, daerah, dan negara. Terbukti dari apa yang diperlihatkan dari sosok pemuda gamers yang sudah menjadi pro player tersebut.

Azizi sapaan akrabnya, merupakan anak kampung yang biasa menghabiskan waktu bermain game di rental play station (PS). Kebiasaan bermain game sejak dari kelas 4 SD ini lewat sejumlah rental PS, rupanya mampu membuatnya menjadi pro player. “Game football ini saya suka mainkan dari SD,” tutur Azizi kepada Radar Lombok, Kamis (4/8).

Ketertarikan yang sekaligus menjadinya hobinya di dunia game terus diasahnya hingga beranjak remaja. Seiring berkembangnya zaman, perubahan jenis game pun terus mengalami perubahan. Mulai dari PS 1, PS 2, PS 3, PS 4, PS 5, PES hingga disebut e-Football. Semua perubahan ini selalu dipelajari dan berupaya untuk mampu beradaptasi dengan perubahan.

Berkat ketekunannya dalam mengembangkan dan mengasah kemampuan sesuai perkembangan jenis game tersebut. Pemuda kelahiran 1989 ini secara tidak langsung mampu menaklukan semua jenis perubahan game dari tahun ke tahun itu. Hingga tiba berbagai kejuaraan yang diikutinya. “Karena saya merasa cukup faham dengan game, makanya setiap kejuaraan saya coba tampil,” lanjutnya.

Baca Juga :  Membanggakan, Atlet e-Sport NTB Juara Dunia e-Football

Kejuaraan yang diikutinya pun mulai dari kejuaraan tingkat lokal daerah, nasional, Asia dan kejuaraan dunia. Dari sejumlah kejuaraan yang diikutinya, anak keenam dari tujuh bersaudara ini selalu mendapat juara yang disertakan dengan hadiah uang ratusan juta.

Adapun rincian Kejuaraan yang pernah diikutinya yakni, Juara 1 Kejuaraan Depo Jaya Bangunan Lombok PES2021, Juara 1 Kejuaraan Bupati Cup Kabupaten Sumbawa Barat PES2021, Juara 1 seleksi Atlet NTB PON XX Papua PES2021, Juara 1 Kejuaraan Lombok Post X Honda PES2021, Juara 1 Kejuaraan IDX Cup @Kurakura PES2021, Juara 1 Liga online Galaxy Season 7 PES2021.

Kemudian Juara 2 Piala Presiden Regional Indonesia Timur PES 2020, Juara 1 Depo Bagoes Bangunan Bali PES2020, Juara 1 Bale Game PES2020, Juara 1 Liga1PES Regional NTB PES2019, Juara 3 Liga 1 PES Regional Indonesia Timur PES2019, Juara 1 Himafis se-NTB PES2018, dan Juara 1 Liga Insomnia PES2017. “Kejuaraan ini gamenya masih d istilahkan kategori PES. Sekarang sudah berubah menjadi e-Football, yang kejuaraannya sedang berlangsung untuk tingkat dunia dan saya masuk final,” bebernya.

Kejuaraan dunia yang disebut e-Football Championship Open 2022 yang diikutinya ini diselenggarakan oleh Konami. Kemudian prosesnya sudah berlangsung dan finalnya akan dihelat pada 13 hingga 14 Agustus 2022.

Baca Juga :  Membanggakan, Atlet e-Sport NTB Juara Dunia e-Football

Dalam prosesnya, pria yang gemar bermain game sejak masih SD ini mengakui harus bersaing dengan jutaan player dari seluruh dunia hingga sampai pada babak final, yang sekaligus menjadi capaian terbaik sepanjang kariernya dalam e-sport. “Yang masuk final itu ada 6 player (pemain), saya dan satu orang lagi dari India mewakili Asia, dua orang dari Eropa, dan dua orang lagi dari Amerika Latin,” ujarnya.

Tidak main-main, pemuda kelahiran Dasan Agung tersebut membeberkan total hadiah pada kompetisi terbuka tersebut mencapai US$ 20.000 atau Rp 297.219.000 untuk kurs saat ini. Juara 1 US$ 13.000, juara 2 US$ 3.000, juara 3 sampai 6 masing-masing US$ 1.000.

Ashghar membeberkan sejumlah tahapan turnamen kejuaraan dunia itu. Diantaranya ada tahapan menang 5 pertandingan baru lolos ke tahap selanjutnya, lalu menang 15 petandingan beruntun dan selanjutnya. “Semua tahapan itu tidak main-main. Pesaingnya saya hebat-hebat,” papar pria yang mendirikan Komunitas e-Football NTB tersebut.

Ditanya soal saingan paling kuat di final nanti, ia menyebut satu nama dari India yang pernah mengalahkan dirinya pada saat final kejuaraan Asia. Namun ia optimis dapat menyabet gelar juara terbaik. “Yang paling kuat mungkin yang dari India itu, karena kemarin saya kalah pas final Asia. Konami juga kan basisnya di Asia, mungkin juga pemain di Eropa atau Amerika jumlah tidak sebanding kita,” tutupnya. (NASRI BOEDJANA—MATARAM)

Komentar Anda