Ali Imran Bafadal Berpeluang Jadi PAW DPR RI Almarhum HBK

Ali Imran Bafadal saat bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. (IST FOR RADAR LOMBOK)

SELONG–Dewan Pengurus Pusat  (DPP) Partai  Gerindra  telah mulai  memproses pergantian antarwaktu (PAW) Anggota DPRI Dapil NTB menggantikan almarhum H. Bambang Kristianto (HBK).

Lazimnya pengangkatan PAW ini tentunya akan dilihat dari urutan  perolehan suara para kader Gerindra yang telah diusung di Dapil Pulau Lombok pada Pileg 2019.

Diketahui HBK terpilih menjadi  Anggota DPR RI karena mendapatkan suara terbanyak pada Pileg 2019. 

Suara terbanyak kedua adalah Wilgo Zainar,  terbanyak ketiga Buntaran dan keempat Ali Imran Bafadal.

Namun sering waktu, Wilgo peraih suara kedua terbanyak telah diangkat menjadi Direktur PT. PAL. Sedangkan Buntaran sudah tidak lagi berstatus sebagai kader Gerindra. Ia menjadi Ketua DPD PAN Lombok Tengah, namun belakangan sudah mundur dari PAN. Bahkan yang bersangkutan mundur dari pencalonan legislatif.

Melihat kondisi tersebut maka nama Ali Imran Bafadal memiliki peluang untuk di-PAW menjadi anggota DPRI menggantikan almarhum HBK.

Berkaitan dengan hal ini, Ali Imran Bafadal nengatakan jika mengacu pada ketentuan yang berlaku Wilgo dan Buntaran memang sudah tidak bisa  untuk menjadi PAW.

Tapi semua itu terang dia tergantung dari keputusan DPP Gerindra. Sebagai salah satu kader senior Gerindra NTB,   ia tentunya berharap calon PAW yang akan menggantikan almarhum HBK diilihat dari urutan perolahan suara terbanyak pada Pileg lalu.

Dan yang paling utama sampai saat ini masih aktif sebagai kader Partai Gerindra.

“Kalau calon PAW-nya dari luar partai,  maka suara partai pasti akan hilang.  Kebetulan, saya adalah caleg dengan suara terbanyak nomor urut empat. Maka  peluang ini tentunya harus diberikan oleh partai kepada saya untuk menggantikan almarhum HBK,” harap dia.

Kendati demikian, Ali tetap tidak ingin mendahului kehendak Tuhan termasuk juga kebijakan partai. Kalaupun nanti tidak dipilih, dirinya tetap akan berjuang untuk membesarkan Gerindra di NTB. Termasuk juga mendukung  Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi calon presiden di Pemilu 2024.

“Semua tergantung keputusan partai. Jika partai memutuskan saya sebagai PAW, saya akan menerima.  Terlepas dari itu saya tetap akan berjuang untuk memenangkan partai di NTB dan Pak Prabowo sebagai presiden,” tandasnya. (lie)

Komentar Anda