Airlangga: Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Terus Mendorong Inklusi Keuangan

Airlangga Hartarto

JAKARTA–Pemerintah terus mendorong inklusi keuangan serta meningkatkan koordinasi dan sinergi dengan seluruh stakeholders, sehingga upaya-upaya untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, inklusif, dan juga merata dapat diraih.

Respon cepat Pemerintah dalam mengendalikan pandemi Covid-19 berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 3,69% yoy di tahun 2021 serta meningkatkan PDB per kapita ke level Rp 62,2 juta (USD 4.349,5) dan menjadikan Indonesia kembali ke status upper middle income country.

Sejalan dengan hal ini, sejumlah indikator ekonomi pada tahun tahun 2022 menunjukkan prospek yang baik antara lain Indeks Keyakinan Konsumen yang tetap kuat atau berada pada area optimis dan menunjukkan perbaikan permintaan domestik.

Kemudian aktivitas manufaktur bertahan pada fase ekspansif yang menunjukkan perbaikan aktivitas produksi. Serta prospek perbaikan pertumbuhan ekonomi tumbuh sebesar 5,2% yoy di tahun 2022.

Perekonomian global tahun 2022 diproyeksikan akan melanjutkan tren pemulihan ekonomi nasional. Salah satu sumber pertumbuhan ekonomi baru adalah dengan pemanfaatan teknologi digital dalam aktivitas ekonomi.

“Akselerasi ekonomi digital menjadi salah satu strategi utama transformasi ekonomi dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi Covid-19, dan ini juga menjadi tema sentral dari G20 yaitu transformasi ekonomi di bidang digital,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan keynote speech secara virtual pada acara Webinar Akselerasi Inklusi Keuangan Digital Untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional yang diselenggarakan oleh BeritaSatu Media Holdings, Kamis lalu.

Baca Juga :  Airlangga: Maksimalkan Potensi UMKM Perempuan Melalui Digitalisasi dan Sertifikasi Halal

Pengembangan ekonomi digital ini memanfaatkan pergeseran perilaku masyarakat di berbagai sektor, termasuk di sektor keuangan yang telah memberikan kemudahan bagi mayarakat dalam melakukan transaksi keuangan secara cepat dan efisien sehingga mempercepat perputaran uang.

Hal ini menjadi momentum untuk percepatan digitalisasi keuangan yang berpotensi mendorong akselerasi inklusi keuangan.

Inklusi keuangan di Indonesia sendiri terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2021 tingkat inklusi keuangan di Indonesia naik dibandingkan tahun sebelumnya dan mencapai 83,6%.

Jumlah perkembangan inklusi keuangan ini diikuti dengan pertumbuhan yang signifikan dalam kepemilikan dan penggunaan akun/rekening yang juga meningkat menjadi sebesar 65,4% pada tahun 2021.

Presentase penduduk dewasa yang memiliki akun/rekening di perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan perdesaan. Namun, pertumbuhan kepemilikannya lebih tinggi di perdesaan dibandingkan di perkotaan.

Di perdesaan,  agen bank dan BUMDes turut mendorong peningkatan kepemilikan akun secara siginifikan serta penyaluran bantuan dari Pemerintah juga turut berkontribusi.

Di tahun 2020, penerima program bantuan Pemerintah meningkat menjadi 40,8%. Sementara itu, penggunaan uang elektronik meningkat 2,5 kali lipat menjadi 11,7% pada tahun 2021.

Baca Juga :  Airlangga: Transparansi Pengelolaan Ekspor dan Impor Melalui Neraca Komoditas Bisa Cegah Korupsi

“Sebaran agen bank, infrastruktur teknologi, dan penyaluran bantuan Pemerintah ikut berkontribusi dalam pengembangan teknologi digital yang tentunya mengakselerasi inklusivitas keuangan di Indonesia,” ungkap Menko Airlangga.

Selain itu, literasi digital mayarakat menjadi poin penting dalam mendorong percepatan inklusi keuangan melalui pemanfaatan teknologi digital.

Pemerintah senantiasa memberikan dukungan pengembangan ketrampilan digital dari level basic hingga advance melalui Gerakan Nasional Literasi Digital, Digital Talent Scholarship, dan Digital Leadership Academy.

Pemerintah juga terus mendorong digitalisasi UMKM untuk meningkatkan produktivitas dan memudahkan pembiayaan bagi wirausahawan terutama melalui program KUR.

Dalam rangka merespon kebutuhan pembiayaan yang tinggi, Pemerintah juga telah meningkatkan plafon KUR menjadi sebesar Rp373,1 triliun pada tahun 2022.

Digitalisasi telah memberikan opsi baru bagi masyarakat untuk memperoleh akses pembiayaan. Manfaat ini akan mendorong peningkatan inklusi keuangan sehingga terjadi peningkatan aktivitas ekonomi secara menyeluruh.

“Secara keseluruhan, Pemerintah terus mendorong inklusi keuangan serta meningkatkan koordinasi dan sinergi dengan seluruh stakeholders, sehingga upaya-upaya untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, inklusif, dan juga merata dapat diraih,” tutup Menko Airlangga.

Turut hadir dalam acara tersebut yaitu Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia serta Direktur BeritaSatu Media Holdings. (*/gt)

Komentar Anda