Gubernur Minta Akses ke Australia Dibuka

Zulkieflimansyah (ISTIMEWA/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Pemerintah Provinsi NTB telah banyak menjalin kerja sama dengan negara Australia sejak lama. Kini, salah satu wilayah federal Australia, Northern Territory (NT) juga akan bekerja sama dengan NTB.
Kerja sama dengan Northern Territory, menyangkut banyak hal. Salah satunya di bidang pendidikan vokasi. Hal itu terungkap dalam kegiatan Delegasi Virtual yang berlangsung secara daring antara NTB dan Northern Territory dalam rangka memperkenalkan dan menghubungkan pendidikan dan pelatihan kejuruan atau Vocational Education and Training (VET) dengan pemerintah Indonesia, Kamis (19/11).
Untuk menjalankan kerja sama, akses antar kedua belah pihak harus mudah dan lancar. Oleh karena itu, Gubernur NTB Zulkieflimansyah meminta akses ke Australia untuk segera dibuka. “Akses ke Australia harusnya dibuka kembali. Sehingga kami bisa mengirim pelajar kami,” ujar gubernur.
Bukan hanya masyarakat NTB yang bisa ke Australia. Sebaliknya, masyarakat Australia juga dapat berkunjung ke NTB dengan mudah ketika akses dibuka. Pandemi Covid-19 memang berdampak terhadap berbagai sektor. Termasuk hubungan kerja sama dengan berbagai pihak. “Terlebih tahun depan NTB akan sangat sibuk, karena kami akan jadi tuan rumah MotoGP. Karenanya saya harap akses segera dibuka,” pinta gubernur.
Menurut gubernur sendiri, kerja sama VET atau pendidikan dan pelatihan kejuruan, sangat penting untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan keterampilan. “Jadi silakan kunjungi NTB, dan saya senang pernah tinggal di Northern Territory. Mudah-mudahan kita bisa menjalin kerjasama Northern dan NTB,” ucapnya.
VET adalah pelatihan berbasis pekerjaan dan keterampilan yang dapat membantu peserta siap dalam bekerja. Kemudian juga terampil di bidang masing-masing. Dengan pelatihan yang fleksibel dan dapat diikuti paruh waktu atau waktu penuh, VET juga memberikan sertifikat bagi para peserta dan diakui secara nasional.
Program ini diinisiasi oleh Department Tourism, Industry and Trade Northern Territory yang memberikan kesempatan untuk melakukan magang. Termasuk pelatihan dalam upaya mengasah keterampilan praktis. Beberapa fokus VET antara lain seni, hiburan, olahraga, automotif, konstruksi bangunan, pelayanan masyarakat, pendidikan dan kesehatan, keuangan, perbankan, asuransi, komunikasi. Kemudian juga mesin dan pertambangan, pariwisata, teknologi dan ilmu pengetahuan, bisnis dan lain sebagainya.
Ditegaskan gubernur, Pemprov NTB memastikan dan juga mendukung program VET. Dirinya bersama seluruh masyarakat NTB sangat mendukung kehadiran komunitas pelaku usaha dan investasi di daerah. Oleh karena itu, gagasan untuk kerja sama antara NTB dan Northern Territory tak hanya sesuatu yang ditunggu-tunggu. “Yang terpenting, kerja sama ini bisa berjalan dengan baik,” kata gubernur.
Turut hadir dalam video daring tersebut, Mr Mark Monaghan (Asisten Minister for International Education), Gulfan Afero (Consul of The Republic of Indonesia to the Northern Territory), Ms Bronwyn Robbins (Australia’s Consul-General in Makassar). Selama ini, kerja sama dengan Australia di bidang pendidikan masih minim. Bahkan, Pemprov NTB tidak pernah mengirimkan mahasiswa ke Australia melalui program beasiswa.
Direktur Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) Provinsi NTB, Irwan Rahadi yang dihubungi Radar Lombok menegaskan, pihaknya belum ada rencana untuk mengirimkan mahasiswa melanjutkan pendidikan ke Australia. “Belum ada rencana karena costnya masih terlalu besar kalau kita yang harus mendanai. Kecuali ada pihak ketiga yang bisa membantu. Secara kuantitative, dengan biaya sejumlah tertentu, kita bisa kirim lebih banyak ke negara-negara yang sudah ada seperti Malaysia,” jelas Irwan. (zwr)

Komentar Anda