FMPS Tuding Ada Dajjal di Tubuh PSSI NTB

DENGAR PENDAPAT: Massa FMPS mendatangi Kantor DPRD NTB dan menggelar dengar pendapat terkait sengkarut sepakbola NTB.( ABDI ZAELANI/RADAR LOMBOK)

MATARAM—Sengkarut dunia sepakbola NTB belakangan menjadi keprihatinan banyak pihak. Tidak sedikit meminta agar kepengurusan Persatuan Seluruh Sepakbola Indonesia (PSSI) di daerah ini segera dirombak.

Forum Masyarakat Peduli Sepakbola (FMPS) NTB misalnya. Forum ini menyebut ada oknum Dajjal di dalam tubuh persepakbolaan NTB. Oknum Dajjal inilah yang disinyalir membuat sepakbola NTB tak maju-maju.

“Saya yakin ada Dajjal di tubuh sepakbola kita,” ungkap Ketua FMPS NTB, Hamzan Wadi, kala mendatangi Kantor DPRD NTB, Selasa lalu (14/2).

Keberadaan FMPS di kantor wakil rakyat ini tidak lain untuk menyampaikan keprihatinan terhadap kondisi sepakbola NTB. Saat menyampaikan aspirasinya, FMPS ditemui ketua dan sejumlah anggota DPRD NTB. Nampak hadir pula, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) NTB dan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dspora) NTB.

[postingan number=3 tag=”pssi”]

Dalam paparannya, Hamzanwadi menyebut kepengurusan PSSI saat ini sudah berakhir terhitung 2016 lalu. Namun demikian, para pengurus yang kadaluarsa masa khidmatnya ini masih enggan digantikan. Keengganan mereka dilihat kian tak menentunya perombakan kepengurusan di PSSI NTB.

‘’Dari beberapa kasus, terutama masalah penujukan Plt Asprov PSSI NTB menyalahi aturan yang berlaku. Sangat wajar dunia sepakbola kita hilang kepercayaan karena carut-marutnya kepengurusan PSSI NTB,” ucap Amaq Bundu, sapaan akrabnya.

Dengan kondisi ini, pihaknya, meminta Komisi V DPRD NTB, Dinas Dispora dan KONI mengambil sikap. Para pihak ini diminta memediasi terselenggaranya Musyawarah Provinsi (Musprov) di tubuh organisasi sepakbola itu.

Baca Juga :  Perbakin NTB Mantapkan Persiapan Kejurnas

Permintaan  Musprov, ungkapnya, dihajatkan tidak lain agar kepengurusan berjalan lancar. Di lain sisi, perkembangan olahraga sepakbola bisa mengalami kemajuan.

Sementara itu, Sekertaris FMPS NTB, Muh Nur Rahmat mengatakan, di tengah karut-marut kondisi sepakbola daerah, kinerja jajaran PSSI NTB juga mengalami hal serupa. Parahnya lagi, kinerja jajaran PSSI dianggap jeblok.

Karena peliknya persoalan di tubuh sepakbola NTB, pihaknya berharap agar pengurus PSSI menarik kembali surat nomor 618/PGD/102/VIII-2016. Surat initerkait penujukan langsung Plt PSSI NTB tanggal 29 Agustus 2016 lalu.

“Kita minta surat ini ditarik karena cacat administrasi. Dispora dan KONI NTB hendaknya memberikan rekomendasi terkait penarikan surat ini,” ungkapnya.

Di lain sisi, para pihak yang telah menggelar pertemuan hendaknya mendorong percepatan musyawarah luar biasa (Muslub) di tubuh PSSI NTB. Para pihak juga diminta untuk membantu mendorong agar diaudit kelembagaan PSSI NTB secara transpran, bersih dan independen.

Ketua DPRD NTB,  Hj. Isvie Rupaeda berjanji, pihaknya akan berkoordinasi lebih dulu dengan KONI NTB. Koordinasi ini dianggap penting sebelum mengambil sikap lantaran persoalan PSSI disebutnya berkaitan dengan KONI.

“Jangan dibiarkan semakin rumit masalah ini, segera kita tuntaskan. Kasian dengan pesepak bola kita,” kata dia.

Baca Juga :  Bonus Atlet Paralimpyc Setara Atlet PON

Wakil Ketua Komisi V, HMNS Kasdiono, justru mengaku akan langsung menemu PSSI di Jakarta. Ia akan mendatangi organisasi induk sepakbola tanah air itu untuk menelusuri penyebab sengkarut persoalan di PSSI NTB.

“Saya akan ke Kemenpora dan ketemu PSSI. Apapun hasilnya, pasti saya disampaikan,” ujar mantan ketua KONI NTB itu.

Kepala Dinas Dispora NTB, Hj Husnandiyati Nurdin mengatakan, pihaknya memastikan akan menyiapkan langkah untuk mengatasai persoalan tersebut. Langkah yang akan dilakukan yakni memanggil Exco PSSI NTB.

“Hari Senin kita akan panggil semua Exco PSSI NTB untuk membicarakan persolan ini,’’ ujarnya.

Sementara itu, Ketua KONI NTB, Andi Hadiyanto malah meminta data terkait massa berlaku kepengurusan PSSI NTB sebelum 21 Februari ini. Data itu nantinya akan dibawa ke induk PSSI di Jakarta.

“KONI selaku orang tua cabor hanya bisa memfasilitasi persolan yang terjadi di tubuh PSSI NTB. Kalau soal minta rekomendasi KONI sudah saya tanda tangani. Tinggal diambil saja ke sekretariat,” ujarnya.

Terpisah, Sekertaris PSSI NTB, Muhazzam mengatakan, kedatangan FMPS ke Kantor DPRD NTB politis. Bahkan, pihak-pihak yang hadir dan mengatasnamakan diri sebagai pencinta sepakbola itu dianggap tidak jelas.

“Jangan-jangan mereka LSM yang tak jelas dan mengatasnamakan diri pecinta sepakbola serta tidak paham aturan,” sebutnya. (cr-adi)

Komentar Anda