Bawaslu Awasi Kunjungan Anies Baswedan di NTB

BALIHO SAMBUTAN: Tampak foto Dewan Pakar NasDem NTB, yang juga Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid, terpampang besar menyambut kedatangan Anies Baswedan di Bundaran GMS Lombok Barat. (FAHMY/RADAR LOMBOK)

MATARAM — Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi NTB memastikan akan melakukan pengawasan melekat terhadap agenda kunjungan bakal calon Presiden Anies Baswedan di NTB, pada tanggal 30 – 31 Januari 2023.

Komisioner Bawaslu NTB, Suhardi mengungkapkan pihaknya sudah menginstruksikan kepada jajaran Bawaslu ditingkat kabupaten/ kota di NTB, untuk melakukan pengawasan melekat terhadap kegiatan Anies Baswedan di NTB. “Tujuan kita melakukan pengawasan
adalah untuk mencegah adana potensi pelanggaran dari agenda kunjungan Anies Baswedan tersebut,” katanya kepada Radar Lombok, Minggu kemarin (29/1).

Dijelaskan, kendati Anies Baswedan masih sebatas bakal calon Presiden, dan belum memasuki masa tahapan kampanye Pilpres, namun Bawaslu punya tugas dan tanggung
jawab memastikan bahwa dalam kegiatan kunjungan Anies Baswedan ke NTB itu tidak ada pelanggaran aturan Pemilu.

Pasalnya, yang menginisiasi dari agenda kunjungan Anies Baswedan adalah partai NasDem, dan KPU sudah menetapkan Partai NasDem sebagai salah satu Parpol peserta Pemilu 2024. Sehingga apapun yang menjadi kegiatan Parpol, maka Bawaslu punya kewajiban melakukan tugas dan tanggung jawab pengawasan.

“Dan kita sudah sampaikan ke DPW Partai NasDem NTB, Bawaslu NTB akan melakukan pengawasan terhadap agenda kunjungan Anies Baswedan,” bebernya. Selain itu, pihaknya juga sudah mengingatkan kepada DPW Partai NasDem NTB, agar jangan ada potensi pelanggaran dalam agenda kunjungan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. Misalnya pengerahan ASN, penggunaan mobil dinas, penggunaan tempat ibadah dan lembaga pendidikan sebagai tempat kegiatan Bacalon Presiden dari Partai NasDem. Dia menilai agenda kunjungan Anies Baswedan ke NTB adalah bagian dari upaya sosialisasi politik
oleh Parpol peserta Pemilu terhadap Bacalon Presiden yang akan diusung pada Pilpres 2024.

“Meski belum masuk masa kampanye. Tetapi Parpol sudah diperbolehkan melakukan sosialisasi. Nah, kegiatan ini (kunjungan Anies Baswedan, red) adalah bentuk dari sosialisasi politik dari Parpol,” jelasnya. Terpisah, Sekretaris DPW Partai NasDem NTB, Wahidjan membenarkan bahwa pihaknya sudah diwanti – wanti oleh Bawaslu NTB, agar
tidak ada potensi pelanggaran dalam agenda kunjungan Anies Baswedan ke NTB. “Kita sudah diingatkan oleh Bawaslu NTB. Dan kita hormati itu, karena itu tugas dari Bawaslu NTB,” terangnya.

Namun demikian, dia menegaskan bahwa kunjungan Anies Baswedan di NTB bukan agenda politik. Namun itu murni silaturahmi kebangsaan. Sehingga Bawaslu tidak perlu terlalu berlebihan dalam melakukan pengawasan terhadap agenda kunjungan tersebut. Wahidjan juga meminta Bawaslu bersikap adil dalam pengawasan. Pasalnya, ada sejumlah tokoh juga yang potensial menjadi kandidat Capres/Cawapres akan berkunjung ke NTB. “Kita minta Bawaslu jangan hanya fokus kandidat kami (saja) diawasi,” tandasnya. Kunjungan Anies Baswedan ke NTB, salah satunya diagendakan ke Kabupaten Lombok Barat, tepatnya di Desa Sandik, di kediaman H. Fauzan Khalid, Dewan Pakar Partai NasDem NTB yang juga Bupati Lombok Barat.

Kedatangan Anies ke NTB dalam rangka silaturahmi ke beberapa tokoh di Provinsi NTB. Ketua DPD Partai NasDem Lombok Barat, Tarmizi mengatakan untuk persiapan kedatangan Anies di Lombok Barat, pihak DPD Partai NasDem sudah 95 siap. “Kami sudah siap, di Lombok Barat sudah siap dan semua sudah jalan 95 persen,” ujarnya seraya menambahkan, untuk kegiatan penyambutan Anies juga sudah tidak ada kendala. Adapun kegiatan Anies di Lombok Barat, mulai dari makan malam dan silaturahmi Kebangsaan bersama para tokoh agama, para Tuan Guru, termasuk tokoh lintas agama mulai dari tokoh Islam, Budha, Hindu, Katolik, Protestan, semua sudah konfirmasi akan hadir pada acara silaturahmi.

Sementara itu Ketua Dewan Pakar DPW Partai NasDem NTB, H. Fauzan Khalid menyebutkan kedatangan Anies ke NTB tentunya untuk melakukan sosialisasi, dan sabagai usaha dari partai NasDem untuk memenangkan Anies di NTB. Dari hasil pengamatan tingkat popularitas Anies di Provinsi NTB, Fauzan optimis, Anies akan mendapatkan suara yang tinggi di NTB, dan akan menang di NTB. “Saya optimis, probabilitas kemenangan Anies di Lombok, NTB sangat tinggi,” tegas Fauzan.

Capaian ini dilihat dari popularitas Anies, dan rekam jejaknya sejak menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan hingga menjadi Gubernur Jakarta. Kemudian faktor kedua yang akan mendukung kemenangan Anies, yaitu perjuangan para relawan yang sudah terbentuk dan sudah bekerja melakukan sosialisasi sosok Anies. “Apalagi sekarang fasilitas untuk sosialisasi sangat mudah,” ujarnya. Bentuk sosialisasi yang dilakukan selain secara konvensional, juga sosialisasi yang saat ini banyak dipakai melalui media sosial dengan membuat konten-konten yang berisi tentang Anies. Apalagi masyarakat di NTB, baik yang tua, apalagi yang muda, sangat aktif di media sosial. “Yang kita jual atau sosialisasi itu rekam jejak dari Pak Anies,” ujar Fauzan.

Selama ini, Anies saat mejabat sebagai Menteri atau Gubernur di framing sebagai orang yang hanya bisa berbicara, tanpa bisa bekerja. Framing inilah yang akan dilawan orang para relawan Anies, dan framing seperti ini kata Fauzan bisa dilawan dan dibantah lewat rekam jejak waktu menjabat Mendikbud dan Gubernur Jakarta.

“Insha Allah saat kedatangan Pak Anies, kita akan berikan sambutan, dan kita sangat optimis terhadap sambutan masyarakat Lombok, NTB,” tegasnya seraya memprediksi capaian suara Anies, saat Pemilu mendatang, suara Anies berkisar pada angka 70 persen. (yan/ami)

Komentar Anda