62 Negara Rembuk Pembentukan Peta Navigasi Laut Elektronik di Indonesia

MEMBAHAS: Perwakilan 62 Negara yang tergabung dalam Electronik Navigational Chart Working Group (ENCWG), membahas menetapkan standar peta navigasi laut menggunakan sistem elektronik.

MATARAM–Pembentukan peta navigasi elektronik baru kondisi lautan Indonesia dirembuk 62 Negara. 62 Negara yang tergabung dalam Electronik Navigational Chart Working Group (ENCWG) tersebut akan membentuk dan menetapkan standar peta navigasi laut menggunakan sistem elektronik yang akan diberlakukan di Indonesia 2024 nanti.

“Dari 62 Negara itu, 36 diantaranya hadir secara langsung dan 26 Negara secara daring,” ucap Komandan Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Danpushidrosal) Laksamana Madya TNI Nurhidayat, disela-sela pertemuan the 8th ENCWG dan 11th S-101 Project Team Meeting di Hotel Aruna Senggigi, Lobar, Senin (25/9).

Dikatakan, dalam perkembangannya, ENC (electronik navigational chart) selalu mengalami penyesuaian standar maupun penggambaran yang dibutuhkan oleh para pelaut di seluruh dunia. Sebagai produk utama kantor hidrografi dan Pushidrosal TNI AL, penyediaan ENC sangat krusial sebagai tolok ukur penyediaan informasi hidrografi yang akurat dalam bidang kemaritiman.

Baca Juga :  Rangkaian HUT TNI AL ke-76, Lanal Banjarmasin Gencar Servak Covid-19

“Hal itu menjadi tantangan bagi kantor hidrografi untuk dapat selalu memberikan jaminan ketersediaan dan peningkatan kualitas ENC,” katanya.

Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan tuntutan dari dunia maritim, serta dunia geospasial melahirkan sebuah standar data hidrografi masa depan, yaitu S-100. S-100 ini sebagai pengembangan dari peta laut untuk menghadapi tantangan industri 4.0, Artificial Intelligence, Geo-Bigdata, Cyber-security, serta Autonomous Ship.

“S-100 adalah standardisasi baru model data hidrografi yang universal serta struktur kerangka geospasial yang sangat luas, tidak spesifik untuk navigasi saja, tetapi dapat mengakomodasi dan melayani berbagai macam jenis data, produk dan kepentingan. Seperti mendukung data untuk pusat-pusatinformasi, portal kemaritiman, serta sistem berbasis web dengan tetap mempertahankan kualitas data dan tampilan khas peta laut,” ungkap dia.

Baca Juga :  Tiba di Lombok, Danpushidrosal Disambut FKPD NTB

Standarisasi ENC yang telah digunakan dalam beberapa dekade akan mengadopsi konsep format baru, yakni S-101. Format baru itu akan diberlakukan secara bertahap yang dimulai tahun 2024 nanti.

Pengembangan S-101 seperti yang saat ini dilakukan oleh ENC Working Group dan Project Team S-101 di bawah IHO Working Group untuk mendiskusikan dan membahas secara teknis standarisasi dan spesifikasi S-101 milik Indonesia.

“Ini akan mempengaruhi proses produksi, sistem basis data, serta distribusi peta laut di setiap kantor hidrografi di seluruh dunia,” sebutnya. (sid)

Komentar Anda