26 Positif Baru, 22 Orang Sembuh

Data perkembangan Covid-19 di NTB tanggal 25 Oktober 2

MATARAM–Angka kasus positif baru Covid 19 di NTB masih cukup tinggi. Tapi kasus ini juga dibarengi dengan angka kesembuhan yang tinggi juga.

Data Gugus Tugas Provinsi NTB berdasarkan pemeriksaan 120 sampel di Laboratorium PCR RSUD Provinsi NTB, Laboratorium PCR Genetik Sumbawa Technopark dan Laboratorium TCM RSUD Bima, hasilnya 94 sampel negatif dan 26 sampel kasus baru positif Covid-19. Rinciannya, dari Kabupaten Bima satu kasus, Kota Bima satu kasus, Kabupaten Sumbawa satu kasus, Sumbawa Barat satu kasus dan Dompu 22 kasus.

Pada hari sama terdapat penambahan 22 orang yang selesai isolasi dan sembuh dari Covid-19. Rinciannya dari Kabupaten Bima satu orang, Dompu dua orang,Lombok Barat lima orang,Kota Mataram delapan orang, Lombok Tengah dua orang, Lombok Timur empat orang dan pelaku perjalanan dua orang. ”Dengan adanya tambahan 22 kasus baru terkonfirmasi positif dan 22 tambahan sembuh baru, maka jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sampai hari ini (25/10/2020) sebanyak 3.879 orang,
dengan perincian 3.158 orang sudah sembuh, 219 meninggal dunia, serta 502 orang masih positif,” jelas Sekretaris Daerah Selaku Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas
Provinsi Nusa Tenggara Barat, Lalu Gita Ariadi dalam siaran persnya Minggu malam.

Hingga press release ini dikeluarkan, jumlah kasus suspek sebanyak 12.225 orang dengan perincian 256 orang (2%) masih dalam isolasi, 68 orang (1%) masih berstatus probable, 11.901 orang (97%) sudah discarded. Jumlah kontak erat yaitu orang yang kontak erat dengan pasien positif Covid-19 namun tanpa gejala sebanyak 30.366 orang, terdiri dari 2.494 orang (8%) masih dalam karantina dan 27.872 orang (92%) selesai karantina. Sedangkan pelaku perjalanan yaitu orang yang pernah
melakukan perjalanan dari daerah terjangkit Covid-19 sebanyak 89.526 orang, yang masih menjalani karantina sebanyak 1.398 orang (2%), dan yang selesai menjalani masa karantina 14 hari sebanyak 88.128 orang (98%).

Dikatakan Gita, Covid-19 tidak tampak, tetapi nyata adanya. Maka, dengan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak dan sering mencuci tangan menjadi strategi utama yang harus dilaksanakan oleh seluruh lapisan masyarakat, tanpa terkecuali. ”Perubahan tatanan kehidupan selama masa pandemi Covid-19 memaksa kita untuk menghadapi tantangan-tantangan baru dalam kehidupan sehari-hari. Pada saat seperti ini perubahan empat perilaku serta kesadaran masyarakat sangatlah penting. Oleh karenanya, mari kita mulai membiasakan diri dan membudayakan 3M secara kolektif di dalam kehidupan pribadi dan di dalam seluruh aktivitas sosial ekonomi sehingga tetap bisa produktif dan aman ditengah pandemi ini,” jelasnya.(rl)

Komentar Anda