Warga Keluhkan Air Tercemar karena Proyek Bendungan Meninting

TAK JERNIH : Kondisi air di sungai di dusun Dasan Geria Kecamatan Lingsar berlumpur karena proyek bendungan Meninting.

GIRI MENANG – Warga di lingkar proyek bendungan pembangunan Meninting mengeluhkan kondisi air bersih mereka yang berlumpur karena terdampak proyek bendungan tersebut.

Air sungai Meninting yang sebelumnya jernih dan biasa dipakai warga untuk mandi dan kebutuhan lain kini berlumpur.

Warga Dasan Geria, Taufikurahman, mengatakan tercemarnya air yang biasa dipakai warga telah terjadi hampir dua tahun. Kondisi yang sama menimpa warga Desa Gegerung. “Sudah dua tahun ini terjadi. Yang terdampak itu dua desa,” kata Taufik kemarin (6/2).

Untuk Desa Dasan Geria, kondisi ini dirasakan oleh warga di empat dusun. Selain itu Desa Duman juga terdampak yakni air untuk sawah mereka. “Hampir semua warga di empat dusun di Desa Dasan Geria terdampak,” ungkapnya.

Baca Juga :  Jembatan Cemare Tertunda karena Refocusing Anggaran

Warga meminta ada perhatian pemerintah dengan meminta dibangunkan sumur bor untuk kebutuhan sehari-hari mereka. Sejak proyek pembangunan bendungan Meninting, sumur resapan warga tidak bisa dimanfaatkan lagi.”Dulu masyarakat sudah minta kompensasi berupa dibangunkan sumur bor,” ungkapnya.

Kondisi ini juga menjadi sorotan lembaga sosial masyarakat. Ketua Solidaritas Perempuan (SP) Mataram Nurul Utami di sela-sela acara diskusi memaparkan bahwa para perempuan warga dua desa lingkar bendungan Meninting yaitu Desa Gegerung dan Dasan Geria di Kecamatan Lingsar terdampak.” Mereka mengeluhkan nasib mereka yang terdampak oleh pengerjaan bendungan tersebut yang menyebabkan hilangnya akses air bersih mereka,” papar Nurul.

Baca Juga :  Galian C Merusak Lingkungan, Dinas Harus Turun

Hal ini pun dikhawatirkan akan membawa dampak yang berkepanjangan, hingga mempengaruhi kesehatan termasuk organ reproduksi para perempuan. Persoalan disuarakan oleh para perempuan, terlebih ibu rumah tangga yang ada di kawasan itu.(ami)

Komentar Anda