Tinggal 1.478 RTG Belum Terbangun

Zaldy Rahadian (DERY/RADAR LOMBOK)

TANJUNG–Dana pembangunan Rp 241 miliar rumah tahan gempa (RTG) telah terserap. Hanya saja masih menyisakan sekitar 1.478 rumah belum terbangun.

Lantas bagaimana nasib rumah rusak akibat gempa 2018 yang belum terbangun itu, sementara tenggat pembangunan RTG sampai Maret 2022? Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD KLU H. M. Zaldy Rahadian yang dikonfirmasi mengaku bahwa pihaknya akan mengupayakan semua RTG terbangun. “Terkait yang 1.478 itu adalah yang sudah direview tetapi belum ada duitnya. Untuk itu akan kita kerjakan saat rehab rekon,” ujar Zaldy, Selasa (6/4).

Baca Juga :  Pengangkatan Patung Karya Janson Bakal Dicegat

Selain RTG, pihaknya juga akan membangun beberapa fasilitas kesehatan, fasilitas pemerintah, fasilitas pendidikan hingga tempat ibadah. Saat ini pihaknya tengah melengkapi segala persyaratan dari BNPB. “Persyaratan dari BNPB fisik itu paling tidak sudah ada desainnya,” ujarnya.

Dari desain tersebut nantinya baru akan diketahui berapa  dana yang dibutuhkan. Jadi pihaknya tidak bisa mengusulkan dana yang dibutuhkan untuk rehab rekon hanya berdasarkan perkiraan semata, tetapi harus ada desain dari gedung yang akan dibangun. “Sebenarnya estimasi dana yang kita butuhkan ini sekitar Rp 2 triliun tetapi sekarang kita harus menyusun ulang lagi (proposal),” ujarnya.

Baca Juga :  Krisis Air Bersih, BPBD KLU Lelet Turunkan Bantuan

Untuk menuntaskan perbaikan dampak pascagempa 2018, pihaknya kata Zaldy butuh waktu yang cukup lama. Meski begitu akan tetap berupaya untuk menuntaskan dalam waktu yang lebih singkat. “Kita target secepatnya. Kita diminta oleh BNPB secepatnya. Data awal dan perlengkapannya sudah kita kirimkan. Tinggal desain. Paling tidak puasa ini sudah selesai untuk desain,” tuturnya. (der)

Komentar Anda