Suara Sedikit, Caleg PKS Tarik Bantuan Semen Masjid

VIRAL : Video viral saat timses caleg DPRD Provinsi NTB dari PKS saat mengambil semen di masjid di Desa Selebung Kecamatan Batukliang, Senin (19/2) malam. (ISTIMEWA/RADAR LOMBOK)

PRAYA Salah seorang calon anggota DPRD Provinsi dapil 7 dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Baiq Ratna Puspariani melalui tim suksesnya menarik kembali bantuan semen yang sudah diberikan untuk pembangunan Masjid Nurul Hasanah di Dusun Selebung I Desa Selebung Kecamatan Batukliang.

Penarikan bantuan ini karena diduga kuat oknum caleg ini tidak mampu mendulang suara banyak di wilayah tersebut seperti yang sudah dijanjikan masyarakat. Bahkan video penarikan bantuan semen ini kemudian viral di media sosial (medsos) setelah dibagikan oleh akun FB Haries Haris. Yang mana sebelumnya oknum caleg ini menyumbangkan 30 sak semen namun sudah diambil 3 sak semen.

Kepala Dusun Selebung I Desa Selebung Fauzan Ariadi ketika dikonfirmasi membenarkan salah seorang oknum caleg DPRD Provinsi NTB melalui timsesnya sudah mengambil bantuan semen yang sebelumnya sudah disumbangkan untuk pembangunan masjid. Ia menceritakan bahwa semen tersebut diantar beberapa bulan sebelum hari pencoblosan. “Awalnya memang suaminya (suami caleg, red) datang ke rumah untuk mengasih tahu jika istrinya mau nyalon dan dia (suami caleg, red) bilang karena sedang membangun masjid maka datang saja ke rumah sehingga saya datang bersama pengurus masjid untuk silaturrahmi dan tidak secara langsung minta semen yang sudah dijanjikan,” ungkap Fauzan Ariadi saat dihubungi Radar Lombok, Selasa (20/2).

Setelah mendatangi kediaman caleg maka beberapa bulan kemudian caleg tersebut mengirimkan semen 30 sak. Pihaknya juga sudah menyampaikan kepada masyarakat jika yang memberikan semen ini mau mencalonkan diri dan masyarakat menerima. Hanya saja seiring berjalannya waktu ternyata banyak calon lain yang menyumbangkan semen juga ke masjid. “Makanya H-3 sebelum pencoblosan saat ada acara tasyakuran di warga kita sudah sampaikan siapa saja calon yang sudah sumbangkan semen ke masjid tapi lain lagi kalau masyarakat. Tapi bukannya caleg in tidak dapat, ada dia dapat sekitar 10 suara tapi mungkin karena berharap banyak akhirnya kecewa,” tambahnya.

Baca Juga :  Kerugian Kebakaran Hutan Gunung Rinjani Capai Ratusan Juta

Fauzan menegaskan, bantuan semen itu sudah diambil Senin malam (19/2) oleh timses oknum caleg ini. Rencana semen tersebut akan diambil semuanya namun karena timsesnya malu karena masyarakat datang akhirnya yang dibawa hanya 3 sak dari 30 sak sumbangan. Oleh pengurus masjid juga sebenarnya sudah mewanti-wanti hal tersebut. “Sekarang kita masih menunggu caleg atau tim sukesesnya untuk datang karena komitmen si caleg dia mau mengambil dan kita sudah siapkan. Karena semen yang ada juga saat ini masyarakat sudah tidak mau pakai saking kecewanya masyarakat,” katanya.

Kepala Desa Selebung, Agus Kusuma Hadi ketika dikonfirmasi membenarkan juga jika adanya caleg Provinsi NTB dapil 7 dari PKS yang mengambil bantuan semen yang sudah disumbangkan ke masjid. Dengan adanya kejadian ini menurutnya sebagai ajang koreksi diri bagi semua pihak. “Dari caleg harus introspeksi kalau mau nyumbang ke masjid harus memperbaiki niat sejak awal. Masyarakat juga harus koreksi diri jangan sampai terlalu banyak janji ke caleg karena kasihan juga caleg sudah mengasih bantuan. Jadi kita harus introspeksi diri bersama agar tidak terjadi permasalahan seperti ini dikemudian hari,” imbaunya.

Baca Juga :  Kemarau Panjang, 345 Desa di NTB Kekeringan

Calon Anggota DPRD Provinsi dapil 7 dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Baiq Ratna Puspariani ketika dikonfirmasi tidak menafikan adanya penarikan bantuan ini, hanya saja pihaknya mengaku bahwa timnya melakukan itu karena tidak adanya iktikad baik dari Kadus Selebung untuk memberikan informasi kepada tim kaitan dengan suaranya di wilayah itu. “Atas dasar itulah tim melakukan klarifikasi kepada kadus, tapi begitu tim ke kadus tapi kadus kirim WA mempersilakan tim datang. Begitu tim datang ternyata kadus tidak bisa menemani karena kadus sedang pergi khitanan ke Praya. Tim dikasih nomor bendahara pembangunan masjid dan dilakukan tabayun sebelum semen diambil,” katanya.

Dari tabayun yang dilakukan tim bersama bendahara pembangunan masjid dipersilakan untuk mengambil dan ternyata saat diambil masyarakat ribut sehingga tim malu. Yang ia sayangkan karena sebelumnya sudah ada kesepakatan ada suara untuk dirinya di wilayah itu. “Bahkan kadus sendiri datang ke sini (rumah caleg, red) dan bercerita sedang membangun masjid,” tambahnya. (met)

Komentar Anda