Realisasi Investasi NTB Capai Rp 39,89 Triliun

INVESTASI: Sektor Pertambangan menjadi penopang terbesar realisasi investasi di Provinsi NTB tahun 2023, yang mencapai sebesar Rp 39,89 triliun. Tampak proyek pembangunan smelter di Kabupaten Sumbawa Barat. (Ist)

MATARAM—Berdasarkan Laporan Dinas Penanaman Modal dan Pelayana Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), realisasi investasi di NTB sepanjang tahun 2023 mencapai Rp 39,896 triliun, atau melonjak hingga 175 persen dari target.
“Realisasi investasi dari Januari sampai Desember tahun 2023 mencapai Rp 39,896 triliun,” kata Plt Kepala DPMPTSP NTB, Wahyu Hidayat di Mataram.

Wahyu menyebut target nilai investasi yang harus dipenuhi dalam RPJMD tahun 2023 sebesar Rp 17,81 triliun. Sedangkan Pemerintah Pusat menetapkan target nilai investasi untuk NTB sebesar Rp 22,8 triliun. Dengan demikian realisasi investasi di NTB sudah jauh melampaui target.
Rinciannya realisasi investasi triwulan I (Januari-Maret) sebesar Rp 7,845 milliar, realisasi investasi triwulan II (Januari-Juni) sebesar Rp 14,726 trilun. Sementara realisasi investasi di triwulan III dam IV masing-masing sebesar Rp 25,949 triliun dan Rp 13,947 triliun.

Realisasi investasi sebanyak 39,896 triliun ini terdiri dari PMDN sebesar Rp 31,849 triliun dan PMA sebesar Rp 8,047 triliun. Realisasi tertinggi pada periode Januari – Desember 2023 Kabupaten Sumbawa Barat mencapai realisasi tertinggi sebesar Rp 28,58 triliun, disusul Kabupaten Lombok Tengah sebanyak Rp 3,2 triliun. Kabupaten Dompu sebesar Rp 1,97 triliun, Kabupaten Sumbawa Rp 1,8 triliun dan Kota Mataram Rp 1,19 triliun. Selanjutnya Lombok Utara sebesar Rp 1,1 triliun.

“Realisasi terendah pada 2023 dimiliki oleh Kota Bima sebesar Rp 84,42 miliar, disusul Kabupaten Bima Rp 256,35 miliar, kemudian Lombok Timur Rp 720,07 milliar, dan Lombok Barat Rp 953,47 milliar,” bebernya.

Kontribusi Sektor ESDM, Sektor ESDM mencatat realisasi tertinggi pada Oktober hingga Desember 2023 sebesar Rp 8,280 triliun. Posisi kedua adalah sektor Perindustrian sebesar Rp 4,044 triliun, dan disusul sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebesar Rp 1,175 triliun. Realisasi terendah pada Oktober sampai Desember 2023 dimiliki oleh sektor Pendidikan Rp 0, disusul Sektor Keuangan Rp 446,339 juta dan Sektor Kesehatan, Obat dan Makanan sebesar Rp 5,248 miliar.

Adapun penyerapan tenaga kerja di NTB Triwulan IV tahun 2023 sebanyak 2.987 orang, yang terdiri dari tenaga kerja Indonesia (TKI) 2.960 orang, dan tenaga kerja asing (TKA) 27 orang. Sektor Perdagangan sebanyak 1.068 orang, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebanyak 617 orang, dan ESDM 346 orang. Rianciannya tenaga kerja terbanyak di Kota Mataram 806 orang, disusul Sumbawa Barat 463 orang, dan Sumbawa 313 orang, merupakan Kabupaten/Kota dengan serapan tenaga kerja tertinggi pada triwulan IV Tahun 2023.

Menurut Wahyu dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan, kegiatan penanaman modal mempunyai peran penting untuk memacu pertumbuhan ekonomi yang berdaya saing. Untuk mencapai target tersebut salah satunya dengan meningkatkan iklim investasi dan realisasi investasi yang kondusif. Sebagaimana yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

“Semakin membaiknya iklim investasi dapat ditunjukkan dengan semakin meningkatnya realisasi investasi baik PMA maupun PMDN,” ujarnya.
Sebelumnya Penjabat (Pj) Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi mengatakan hadirnya investor di NTB akan membuka peluang ekonomi bagi daerah dan lapangan kerja bagi masyarakat. “Kehadiran investor ini membuka peluang ekonomi dan lapangan kerja,” ujarnya.

Untuk itu, segala kebijakan dan proses perizinan, kata Miq Gita, sapaan akrab Pj Gubernur, harus dipermudah dengan tetap memperhatikan budaya dan sosial masyarakat. “Daerah kita merupakan salah daerah destinasi wisata yang banyak dikunjungi, tentu fasilitas dan sarana-nya harus mendukung dengan menghadirkan investor,” katanya. (rat)

Komentar Anda