Pohon Tumbang, Empat Korban Masuk RS

TUMBANG : Pohon beringin berukuran tinggi besar di depan Taman Sangkareang di Jalan Pejanggik tumbang. (ALI MA’SHUM/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Tidak ada angin, tidak ada hujan. Pohon beringin berukuran raksasa di jalan Pejanggik depan Taman Sangkareang tiba-tiba saja tumbang sekitar pukul 11.58 Wita, Selasa (20/2).

Tak pelak, pohon besar ini menimpa empat orang. Di antaranya tiga pengunjung Taman Sangkareang bernama Fitriana bersama dua orang anaknya, Alifa, 5 tahun, dan Khalisa Hibatillah, 4 tahun, asal Kediri Kabupaten Lombok Barat. Korban lainnya yakni salah seorang ojek online bernama Ramdan.

Waktu kejadian, Fitriana sedang duduk sambil mengawasi anaknya bermain di trotoar Taman Sangkareang. Tanpa ada tanda apapun, tiba-tiba pohon besar itu jatuh. Terkejut dengan kejadian itu, Fitriana sontak menyelamatkan kedua kedua anaknya. Namun, Alifa secara spontan berlari menjauh dari tempat kejadian.

Meski demikian, Fitriana dan kedua anaknya tetap menjadi korban pohon jatuh tersebut. Fitriana mengalami luka lecet pada pangkal hidung seleber 2 x 1cm, 5 x 2cm, perdarahan gusi, haematome pada dahi 7 x 5cm, dan pusing. Sedangkan anaknya, Alifa hanya terkejut dan lemes karna kaget. Anak keduanya, Khalisa Hibatillah  mengalami luka lecet pada dahi kiri 1 x 0,5cm dan nyeri dada.

Fitriana dan keluarganya juga langsung dilarikan ke RSUP NTB untuk mendapatkan perawatan. Tak lama setelah kejadian, anak Fitriana berhasil ditenangkan hingga akhirnya bisa tersenyum. ‘’Anak kedua hanya lemas karena kaget,’’ tutur Fitriana kepada Radar Lombok, Selasa (20/2).

Baca Juga :  Tiga Hotel Bintang Segera Dibangun di Mataram

Lain halnya cerita Miswandi Ramdan, seorang ojek online yang menjadi korban pohon jatuh. Dia menuturkan, ia sedang berhenti di pinggir jalan tak jauh dari bawah pohon tersebut. Waktu itu, Ramdan sedang mengecek orderan di pinggir jalan. Tiba-tiba saja ada pohon jatuh dan mengenai kakinya. ‘’Kaki saya lecet tertimpa dahan pohon,’’ tutur pria berusia 35 tahun asal Kekalik ini.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram, H Nizar Denni Cahyadi yang langsung turun ke lokasi membersihkan pohon tumbang. Ia mengatakan, penyebab tumbangnya pohon besar tersebut karena rapuh. Bahkan setengah akarnya sudah keropos dan ditenggarai tidak kuat menahan sapuan angin. “Ketika angin kencang seperti ini ya langsung tumbang,” ungkap Denni.

Apalagi beberapa waktu sebelumnya, pohon yang tumbang di depan eks Kantor Bank NTB Syariah tersebut sudah dirampingkan. DLH juga sudah mengagendakan perampingan lanjutan, tetapi lebih dulu tumbang diterjang angin kencang. “Sudah kami pangkas semua, tetapi ini memang sangat besar diameter batangnya sehingga susah untuk memangkasnya. Kita butuh waktu lama dan peralatan yang lumayan bagus,” bebernya.

Baca Juga :  Demokrat NTB Yakin Raih Efek Ekor Jas Pencalonan Anies

Secara keseluruhan, Denni menyampaikan masih banyak pohon tinggi menjulang dan berusia tua di Kota Mataram. Utamanya adalah yang berada di jalan protokol, kondisi pohon banyak yang sudah tua tetapi berukuran tinggi besar.

Program DLH setiap hari Sabtu merampingkan pohon di kawasan protokol, seperti di Jalan Langko, Jalan Pejanggik dan lainnya. Namun kendalanya adalah sekolah dan beberapa kantor masih buka, sehingga tingkat kemacetan masih tinggi saat perampingan dilakukan di hari kerja. Akibatnya cukup banyak yang komplain ke DLH karena jalan macet dari kegiatan perampingan pohon. “Tapi kita melihat kondisi ini (pohon tumbang). Mau tidak mau ya harus kita laksanakan walaupun itu macet ini konsekuensi dari apa yang kita lakukan,” jelasnya.

Petugas DLH dan beberapa dinas terkait langsung diturunkan untuk melakukan pembersihan pohon tumbang. Peralatan seperti alat pemotong (senso) dan armada lainnya langsung diturunkan. Pembersihan lokasi ditinjau langsung Wali Kota Mataram, H Mohan Roliskana. Pembersihan juga dibantu petugas TNI-Polri. Karena pohonnya tinggi besar, pembersihan berlangsung tiga jam lebih. (gal/dir)

Komentar Anda