Pemilu 2024, Pj Gubernur Ingatkan Jangan Terlalu Euforia

MATARAM — Penjabat (Pj) Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi menggunakan hak pilihnya pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dengan mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 12, yang berlokasi di Jalan Pejanggik, Nomor 28, Lingkungan Karang Taruna, Kota Mataram.

Pada momen tersebut, Miq Gita sapaan akrab Pj Gubernur, mengingatkan kepada masyarakat NTB agar jangan terlalu euforia dalam merayakan kemenangan. Karena siapa pun yang menang nanti, adalah kemenangan bersama.

“Apapun hasil perhitungan di Pemilu 2024 nanti, baik melalui quick count (hitung cepat) maupun lainnya harus tetap mengikuti hasil perhitungan yang dirilis resmi oleh pemerintah (KPU). Kemenangan adalah kemenangan kita bersama. Sehingga apapun itu, dari suasana ini kita nikmati secara normal-normal saja,” kata Miq Gita, Rabu (14/2).

Miq Gita mengatakan euforia jangan sampai berlebihan, mengingat ini baru sepenggal data yang dikeluarkan. Sehingga dikhawatirkan dapat menimbulkan sesuatu yang tidak diharapkan terjadi. Untuk itu pihaknya ingin semua pihak mengkawal perhitungan suara. “Intinya kita kawal, ikuti dan nikmati proses penghitungan suara yang dilakukan oleh petugas,” ujarnya.

Menanggapi adanya kemungkinan tetangga-tetangga ditengah masyarakat yang kemudian tidak rukun usai Pemilu akibat beda pilihan. Menurut Miq Gita proses demokrasi sudah semakin matang. “Yang kita khawatirkan pada saat kampanye yang jor-joran mengekspresikan calonnya, toh aman-aman saja. Mudah-mudahan besok setelah pemberian suara tetangga tetap bertetangga, dan tidak ada yang harus berubah. Saling bantu, tolong menolong,” katanya.

Miq Gita mengakui, usai pemungutan suara pihaknya bersama seluruh Fokopimda memantau pelaksanakan pemberian suara ke TPS-TPS yang memang perlu menjadi atensi. Seperti Rumah Sakit, Lapas dan lainnya, terkait bagaimana mekanisme Pemilu di daerah tersebut, untuk kemudian dipertanggung jawabkan. “Kita lihat situasinya baik, seperti di tempat pemungutan suara umum maupun yang khusus,” jelasnya.

Kesempatan itu, Miq Gita melihat antusiasme masyarakat dalam mengikuti pesta demokrasi kali ini sangat luar biasa. Bahkan ada mantan pemain sepak bola PS Mataram, Suwarmono yang kini berusia 72 tahun, namun tidak menyurutkan semangatnya untuk ikut mensukseskan Pemilu serentak. “Mudah-mudahan tingkat partisipasi politik akan terus menjadi lebih baik lagi. Sehingga legitimasi dari hasil sebuah pesta demokrasi bisa menjadi kian tinggi dan kuat,” terangnya.

Terakhir yang tidak kalah penting, saat melakukan pemungutan suara, pihaknya juga tetap memantau para petugas kesehatan agar tetap terjaga. Karena dikhawatirkan sewaktu-waktu para petugas kelelahan dalam proses perhitungan, rekap, dan lainnya.

“Kemarin Kepala Dinas Kesehatan, kemudian Direktur Rumah Sakit Provinsi, Kabupaten, hingga Puskesmas, kami direktifkan agar stand by dan on call ketika dari panitia, KPU hingga petugas TPS membutuhkan layanan kesehatan,” ujarnya.

Pihaknya juga mengajak masyarakat untuk mengikuti pencoblosan dan turut serta menjaga keamanan dan kondusifitas Pemilu 2024. “Mengimbau masyarakat datang beramai-ramai menggunakan hak suaranya, hak politiknya datang ke TPS dalam keadaan bahagia, riang gembira dan penuh kesadaran untuk kehidupan berbangsa dan bernegara,” harapnya.

Diakui Miq Gita, pihaknya sempat khawatir dengan masyarakat lanjut usia yang akan kesulitan saat mencoblos di bilik suara. Tapi dengan sosialisasi pelaksanaan Pemilu yang dilakukan penyelenggara selama ini, semua berjalan lancar. “Jadi saya detail tidak hanya sekedar mencoblos, tapi saya periksa semua, baik itu situasi dan lainnya,” terangnya.

Sementara itu, dikutip dari jpnn.com, hasil quick count atau hitung cepat sejumlah lembaga survei dengan data masuk lebih dari 80 persen, menyatakan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming unggul sementara.

Ketua Umum Gerakan Sekali Putaran (GSP), M Qodari melihat hasil quick count di semua lembaga survei kredibel bisa dipastikan Prabowo-Gibran sudah memenangi kompetisi di Pilpres 2024 sekali putaran di angka 58 persen.

“Jadi, hasil quick count ini kan sudah 80 persen. Kalau melihat angka itu sih menurut saya tidak akan berubah ya bahwa Prabowo-Gibran menang sekali putaran dengan angka sekitar 58 persen,” kata M Qodari dalam keterangannya, Rabu (14/2/2024).

Diketahui, aturan pilpres bisa berlangsung satu atau dua putaran tertuang dalam Pasal 6A Ayat (3) dan (4) UUD Tahun 1945.

Pilpres satu putaran bisa terwujud dengan syarat paslon presiden dan wakil presiden mendapatkan suara lebih dari 50 persen dengan sebaran suara sedikitnya 20 persen suara di setiap provinsi dan tersebar di lebih dari setengah jumlah provinsi di Indonesia (20 provinsi).

Dalam konteks itu, Qodari meyakini dengan melihat hasil quick count, paslon nomor urut 02 itu memenuhi syarat untuk menang sekali putaran. “Kembalikan saja kepada aturan konstitusi dan aturan undang-undang. Yang jelas saya yakin syarat 50 persen terpenuhi dan syarat mendapatkan suara minimal 20 persen di separuh provinsi juga terpenuhi,” ujar Qodari. (rat)

Komentar Anda