Moeldoko akan Ingatkan Jokowi Soal Bypass Lembar-Kayangan

Jokowi
Presiden Jokowi

MATARAM – Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko berjanji akan mengingatkan Presiden RI Joko Widodo atas janjinya kepada masyarakat Provinsi NTB. Terutama terkait pembangunan jalan bypass dari pelabuhan Lembar di Lombok Barat menuju pelabuhan Kayangan Kabupaten Lombok Timur.

Sikap Moeldoko tersebut diucapkan saat menghadiri acara diskusi nasional 3 tahun pemerintahan Jokowi – JK di Auditorium Dome Universitas Mataram, Jumat kemarin (9/3). “Janji presiden akan saya bawa ke pusat, itu tugas KSP untuk ingatkan janji presiden,” ujarnya meyakinkan.

Ditegaskan Moeldoko, salah satu tugas utama KSP yaitu menjaga janji presiden kepada rakyatnya. KSP selama ini selalu melakukan pendataan atas janji-janji yang diucapkan oleh orang nomor satu di Indonesia itu. “KSP itu menjaga janji presiden, apa yang sudah terealisasi dan belum. Akan kita ingatkan Pak Presiden,” katanya lagi.

Baca Juga :  Mori : Janji Presiden Harus Ditagih

Selain proyek bypass Lembar-Kayangan, sejumlah mega proyek lainnya juga akan menjadi perhatian Moeldoko. Diantaranya pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang akan menjadi destinasi wisata berkelas dunia.

Kemudian Global Hub Kayangan di Lombok Utara yang akan menjadi pelabuhan sekaligus pusat ekonomi kedua setelah Singapura. “Termasuk pengembangan Kawasan Samota di Pulau Sumbawa, NTB bisa jadi pusat ekonomi dunia apabila proyek-proyek itu berjalan baik,” ucapnya di hadapan ratusan mahasiswa Unram yang hadir.

Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi NTB, Wedha Magma Ardhi yang dikonfirmasi Radar Lombok menjelaskan, janji Presiden Jokowi terkait jalan bypass Lembar-Kayangan masih dalam tahapan awal. Pasalnya, masih banyak tahapan yang harus dilakukan terlebih dahulu.

Baca Juga :  Bypass Lembar-Kayangan Melalui Jalur Utara

Dijelaskan Ardhi, saat ini rencana pembangunan bypass masih dalam penyusunan Feasibility Study (FS). Namun diperkirakan akan lebih lama karena disusun dengan sistem multiyears. “FS-nya dikontrakkan multiyears 2018-2019, digabung soalnya FS-nya dengan jalan di NTT,” terangnya.

Panjang jalan bypass dari Lembar-Kayangan mencapai 103 kilometer dengan total biaya diperkirakan mencapai Rp 5 triliun lebih. Adanya jalan bypass dinilai sangat penting karena memperhitungkan tingkat kejenuhan arus dari Lembar-Kayangan dan juga sebaliknya.

Selain itu, aspek yang menjadi pertimbangan juga karena jarak tempuh yang cukup lama. Akibatnya biaya yang dibutuhkan untuk perjalanan tersebut menjadi lebih tinggi. Apalagi Pulau Lombok saat ini menjadi wilayah yang sangat strategis karena menjadi jalur logistik nasional. (zwr)

Komentar Anda