Mandi di Bendungan, Pelajar Asal Embung Raja Terara Meninggal

TENGGELAM: Glen Adha (13) warga Rempek, Dusun Gegerung Barat, Desa Embung Raja, Kecamatan Terara, Lotim saat berada di rumah duka. (IST FOR RADAR LOMBOK)

SELONG–Glen Adha (13) warga Rempek, Dusun Gegerung Barat, Desa Embung Raja, Kecamatan Terara, Lombok Timur meninggal tenggelam di bendungan yang ada di desa setempat, Selasa (16/4/2024) sekitar pukul 15.30 WITA.

Mayat korban pertama kali ditemukan oleh warga setempat, namun kondisi korban sudah tidak bernyawa. Pihak kepolisian langsung ke lokasi untuk oleh TKP dan mengevakuasi.

Kasi Humas Polres Lotim IPTU Nicolas Osman menuturkan, sebelum kejadian, korban bersama tiga temannya mandi dan bermain di bendungan dengan cara menaiki Pohon Sengon yang berada di pinggir bendungan.

Ketika meloncat dari atas pohon, korban tak kunjung muncul dari dalam bendungan tersebut. Teman korban pun langsung berteriak minta  bantuan ke warga sekitar. “Bendungan itu memiliki kedalaman kurang lebih sekitar 4 meter,” imbuh Nicolas.

Kejadian ini pertama kali diketahui ketika dua saksi mendengar informasi dari beberap orang anak yang memberitahukan korban tenggelam di bendungan tersebut. Warga itu pun langsung menuju lokasi kejadian dan bergegas turun ke bendungan untuk mencari korban.

“Setelah mencari beberapa saat, dua warga itu pun menemukan korban masih di dalam air dan sudah dalam kondisi tidak bergerak, sehingga saksi segera membawa korban naik ke jalan,” tuturnya.

Warga pun langsung membawa korban ke Puskesmas Terara menggunakan sepeda motor untuk mendapatkan perawatan medis. Namun   sesampai di puskesmas, korban dinyatakan sudah meninggal oleh petugas piket PKM Terara.

Namun para pihak tetap belum percaya hingga kemudian korban kembali dibawa RSI Anggoro  untuk diperiksa lebih lanjut. Pihak rumah sakit pun menyatakan hal sama bahwa korban memang telah meninggal dunia.

“Setelah dipastikan meninggal, pihak keluarga pun akhirnya membawa jenazah korban pulang ke rumah. Pihak keluarga juga menolak untuk melalukan autopsi dan menerima kejadian ini sebagai musibah,” tandas Nicolas. (lie)

Komentar Anda