Mahasiswa Doktor HKI UIN Mataram Jadi Pembicara Konferensi Antarbangsa Islam Borneo di Brunei Darussalam

Rosalina Utamy (Kanan), Mahasiswa Doktor HKI UIN mataram yang kembali menghadiri konferensi internasional di Brunei Darusalam sebagai pembicara. (ist/radarlombok)

MATARAM–Mahasiwa Program Studi Doktor Hukum Keluarga Islam (HKI) UIN Mataram Rosalina Utamy kembali menghadiri konferensi internasional di Brunei Darusalam sebagai pembicara (presenter) dalam kegiatan Konferensi Antarbangsa Islam Borneo ke-XV (KAIB15).

Konferensi ini berlangsung di International Convention Center yang diselenggarakan oleh Universiti Islam Sultan Sharif Ali (UNISSA) Brunei Darussalam yang berlangsung pada tanggal 5-6 Juni 2024 dengan mengusung tema “Developing Islamic Sustainable Urban and Communities”. Konferensi diikuti oleh 255 presenter dari berbagai universitas dan Negara

Acara konferensi dibuka langsung oleh Sultan Brunei Darussalam Sultan H. Hassanal Bolkiah Mu’izzaddin Wad’daulah ibni Omar Ali Saifuddien Sa’adul Khairi Waddien.

Dalam sambutan beliau menyampaikan bahwa Pembangunan peradaban islam sifatnya menyeluruh tidak hanya berupa pembangunan secara material atau fisikal tetapi menekankan kemajuan yang seimbang baik secara lahiriah dan rohaniah.

Selanjutnya sultan menyampaikan juga kepulauan Borneo sangat kaya dengan sumber daya alam, sumber rohani dan pengetahuan sehingga akan mampu membangun khasanah keilmuan demi terwujudnya masyarakat melayu yang lebih maju, bermartabat dan berkat.

“Sultan berharap konferensi ini menjadi pusat rujukan perkembangan islam dan kajian dari berbagai disiplin ilmu di Kepulauan Borneo,” kata DR Moh. Jeffry Maulidi menyampaikan harapan Sultan Brunei, Jumat (7/6/2024).

Tampak Dubes RI untuk Brunei Darussalam Dr. Rendra Khaldrun, M.Ag, (Tengah), Ahmad Nurjihadi, M.Ag. Dr. Harapandi Dahri. DR. Mohammad Jeffry Maulidi, M.H. Novi Pratama lakukan foto bersama. (ist/radarlombok)

Sementara itu, Rektor UNISSA Dr. Norarfan bin Haji Zainal dalam sambutannya mengatakan bahwa konferensi ini dijadikan sebagai majlis ilmu guna mengkaji dan memaparkan hasil kajian untuk kepentingan umat.

Selain itu meningkatkan kerukunan semangat persatuan yang terjalin antarbangsa untuk membangun masyarakat dan perkembangan islam demi terwujudnya perdamaian bagi seluruh masyarakat islam di dunia.

Diakhir sambutannya beliau berterima kasih kepada semua presenter dan partisipan yang telah berkontribusi dalam mensukseskan acara KAIB15 tersebut.

Turut pula Ketua Baznas Republik Indonesia Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA dan Duta Besar Republik Indonesia Dr. Achmad Ubaedillah untuk memberikan ucaptama dalam konferensi tersebut tentang peran zakat dalam pembangunan dan memperkuat hubungan tali persaudaraan masyarakat antarbangsa Borneo.

Kemudian acara dilanjutkan dengan presentasi hasil kajian oleh masing-masing presenter yang dilakukan secara panel berdasarkan tema dan isu-isu yang telah ditentukan. Roalina Utamy pun mempresentasikan hasil kajiannya yang berjudul “LGBT Existence in the Island of a Thousand Mosques: A Sociological Perspective and Health, Case Study in Mataram Lombok”.

Kajian ini penting sebab Lombok sendiri memiliki identitas islam yang kuat yaitu “Seribu Masjid” yang dianggap oleh masyarakat sebagai wujud kearifan lokal dan dimaknai dengan cara melaksanakan ajaran agama dengan baik, berakhlak mulia dan saling menghargai antar sesama.

Sehingga diperlukan pendekatan secara sosiologis dan kesehatan dalam melakukan pendampingan pada kaum LGBT agar dapat meminimalisir terjadinya konflik sosial di tengah masyarakat dan membangun masyarakat yang berkarakter islami serta perlindungan kesehatan dalam rangka melindungi generasi penerus bangsa dimasa mendatang, ujarnya.

Pada akhir acara konferensi kemudian ditutup dengan penyerahan sertifikat sebagai simbol penghargaan dan hubungan persahabatan antarbangsa. (rie)

Komentar Anda