SELONG—Upaya melakukan perbaikan dan meningkatkan mutu akibat karut marutnya dunia pendidikan di Lotim selama ini, sehingga banyak mendapat sorotan, diimbangi pihak Dikpora Lotim yang bersiap mengambil langkah perbaikan, atau rotasi kepala sekolah (Kasek) dan guru.
Pernyataan itu disampaikan Sekdis Dikpora Lotim, M Zaini pada Radar Lombok saat ditemui Jumat kemarin (22/7). Bahwa saat ini beban atau PR Dikpora Lotim cukup berat. Hal tersebut disebabkan lantaran banyaknya program pendidikan, yang kemudian diperparah oleh pelaksanaan eksekusi dengan sistem yang salah.
“Maka itu juga merupakan PR bagi kita di era sekarang ini, dan kita akan melakukan pembenahan di semua program-program. Karena banyak sekali program itu yang belum tersentuh akibat berbagai kendala sebelumnya,” kata Zaini.
Yang paling mendesak dilakukan adalah mutasi para Kasek dan guru, yang sebelumnya dianggap banyak bermasalah. Sehingga melalui mutasi dan promosi yang direncanakan bulan ini juga, diharapkan akan dapat memperbaiki dan meningkatkan mutu serta kualitas pendidikan di Lotim.
“Seperti mutasi dan promosi yang banyak mendapatkan kecaman, maka kedepan kita akan melibatkan serta memanfaatkan semua lembaga, termasuk berkoordinasi mulai dari Kanit, Pengawas, Kepala Bidang, Sekdis ataupun Kadis,” jelasnya.
Tidak seperti pelaksanaan mutasi dan promosi periode sebelumnya yang dikatakan tidak pernah melibatkan unsur-unsur terkait, yang pada akhirnya berakibat terjadinya berbagai persoalan di tingkat bawah, hingga kemudian menimbulkan banyak kecaman.
Perbaikan ini mesti dilakukan guna mengembalikan Tupoksi bagian-bagian yang memang selama ini tidak pernah dilibatkan dalam hal mutasi atau promosi para guru dan Kasek. Semua komponen nantinya akan berusaha diperankan semua, sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Banyak program yang tidak tersentuh selama ini, dan semua menurutnya akan menjadi PR Dikpora Lotim nantinya. “Terhadap guru di daerah terpencil misalnya, banyak yang telah lama bertugas di daerah terpencil dan tak tersentuh. Sehingga kita perlu putar, dan mereka akan kita tempatkan di daerah yang dekat dengan tempat tinggalnya,” paparnya.
Demikian pula soal pembenahan fisik dan program secara menyeluruh, harus ada keberanian untuk mengangkat melalui rencana. “Masih banyak program pendidikan yang belum disentuh oleh anggaran APBD Lotim, dimana APBD kita hanya bisa menyentuh 1,20 persen anggaran pendidikan. Ini tentu tugas berat kita kedepan,” pungkasnya. (lal)