Kapolda Ajak Masyarakat Antisipasi Radikalisme

MATARAM—Kapolda NTB, Brigjen Pol. Umar Septono, kembali mengingatkan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, guna mengantispasi menyebarnya terorisme maupun gerakan radikalisme di NTB. Kerja sama atau partnership dari masyarakat sangat diperlukan untuk mengantisipasi pemahaman terkait dengan terorisme dan radikalisme di wilayah NTB.

Umar menyebut untuk menangkal ini kepolisian tidak bisa menghadapinya sendirian. Terutama dalam bidang pencegahan terhadap paham terorisme dan gerakan radikalisme tersebut. “Tentu kami (kepolisian-red) tidak bisa mengahapinya sendiri. Partnership dari masyarakat jelas sangat kami butuhkan untuk mencegah dan mengantisipasi terorisme dan radikalisme ini,’’ ujarnya saat memberikan keterangan kepada wartawan usai mengahadiri tablig akbar dengan tema waspada terhadap terorisme, radikalisme, ISIS dan penistaan agama di Masjid Raya Attaqwa Mataram, kemarin (8/5).

Baca Juga :  Dishub NTB Antisipasi Transportasi Daring

Kapolda berharap langkah-langkah pencegahan pemahaman tersebut meluas untuk lebih dikedepankan dari pada  tindakan refresif ataun penindakan. Umar optimis jika pencegahan sudah berjalan dan pemahaman masyarakat terhadap aksi terorisme dan radikalisme bagus. Maka terorisme dan gerakan radikalisme tidak akan pernah ada di NTB. “Kalau pencegahan sudah ada dan  pemahaman masyarakat juga bagus, terorisme dan radikalisme ini saya yakin tidak akan pernah di daerah kita (NTB, red),’’ katanya.

Adapun bentuk kewaspadaan yang perlu diperhatikan dan dilakukan oleh masyarakat  menurut dia adalah dengan cara cepat tanggap terhadap tamu-tamu yang baru dikenal. Kemudian masyarakat perlu untuk melihat pengajian-pengajian yang selama ini dilakukan secara sembunyi-sembunyi. “Itu perlu dilihat oleh masyarakat, kira-kira bentuk dan materi pengajiannya seperti aoa. Tapi tentunya masyarakat tidak boleh untuk menghakimi dan main hakim sendiri,’’ ungkapnya.

Baca Juga :  Pesan-Pesan Brigjen Pol Umar Septono Di Akhir Masa Jabatannya (2-Habis)

Terkait kerentanan pondok pesantren (ponpes) yang ada di NTB terkait dengan paham radikalisme ini?. Umar menyatakan ponpes di NTB tidak ada kerentanan terhadap paham radikalisme yang perlu diwaspadai ini. Ia melihat ponpes di NTB sudah cukup bagus dan menjalankan dan menngajarkan paham yang lurus. Kalaupun nantinya ditemukan tentunya kata dia akan diperbaiki secara bersama-sama. “Kalau kerentanan disini (NTB-red) saya kira tidak ada. Kalaupun ada yang kurang, nanti akan kita perbaiki bersama,’’ tandasnya. (gal)

Komentar Anda