‘Blank Spot’ Jadi Kendala Investasi di Sekotong

MEKAKI: Kawasan wisata Mekaki Sekotong yang masih susah sinyal. (Fahmy/Radar Lombok)

GIRI MENANG – Masih banyaknya titik kawasan yang belum tersentuh jaringan telekomunikasi (blank spot) menjadi kendala investasi di Sekotong, termasuk di kawasan Pantai Mekaki yang saat ini dilirik investor. Kepala Dinas Komunikasi Informatika (Kominfotik) Lobar Ahad Legiarto tak menampik kawasan Mekaki masih kekurangan sinyal telekomunikasi. Pihaknya sudah mengusulkan bantuan ke Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) untuk penanganan di kawasan Sekotong termasuk sejumlah titik susah sinyal di Lobar.” Kebetulan beberapa waktu lalu ada Rakor di Jakarta terkait bantuan dari BAKTI. Saya sudah menyampaikan terkait wilayah blank spot yang ada di Lobar,” ungkapnya kemarin.

Penilaian pihak BAKTI, Sekotong atau teluk Mekaki bukan kawasan blank spot, karena masih ada sinyal yang masuk meski itu hanya satu bar. Pihaknya pun menilai sinyal itu berupa sinyal buangan. Namun pihaknya terus memperjuangkan itu. “Itu yang saya perjuangkan di BAKTI, karena kalau hanya satu bar percuma tidak bisa dipakai apa-apa juga. Dan mereka mau mengakomodir, mudah-mudahan itu bisa diperhatikan tahun depan, karena Pak Menteri sempat turun juga,” ungkapnya.

Baca Juga :  Tes Kompetensi PPPK Lobar Dimulai

Diakuinya usulan bantuan untuk sinyal telekomunikasi itu sudah masuk pada aplikasi milik BAKTI untuk selanjutnya dilanjutkan ke kementerian. Tidak hanya kawasan Sekotong, pihaknya juga mengusulkan sejumlah titik blank spot lainnya di kawasan Lobar. Pihaknya pun tetap melakukan koordinasi dengan pihak BAKTI untuk usulan tersebut.“Kita sudah punya WA grup seluruh Kadis Kominfo se-Indonesia untuk menyuarakan hal yang sama. Ternyata ada kekurangan yang sama di setiap lokasi, mudah-mudahan hasil Rakor yang kemarin bisa menjadi percepatan,” pungkasnya.

Kepala Dinas Penanaman Modal Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Lombok Barat Suparlan mengatakan, terkait investasi si sektor telekomunikasi di kawasan Mekaki Suparlan mengatakan perlu kerja sama untuk penanganannya. Sebab tidak hanya menyangkut soal perizinan saja, namun juga berpengaruh kepada lainnya terlebih ini berkaitan dengan pariwisata. Mulai dari akses jalan, rekomendasi, hingga kajian soal potensi pariwisatanya. “Nanti tentu perlu kerja sama semua OPD di Lombok Barat, tidak bisa hanya dari sisi pariwisata, tapi semua. Kalau untuk blank spot tentu Kominfo,” ungkapnya.

Baca Juga :  Dewan akan Ajukan Nama Calon Pj Bupati Lobar

Seperti diketahui pihak Wing’s Group selaku investor yang sudah setahun lebih melakukan ground breaking untuk pembangunan The Apurva Kempinski. Namun hingga kini, belum ada solusi soal blank spot. Suparlan pun mengakui, hingga saat ini belum ada provider yang datang untuk menawarkan atau mengurus perizinan membantu mengatasi blank spot di kawasan tersebut. “Kalau untuk kawasan ini (Teluk Mekaki) belum ada untuk provider,” bebernya.

Dia mengatakan, kalaupun ada provider yang akan menyasar kawasan itu, nantinya perizinan tetap di pihaknya. Tetapi proses untuk rekomendasi dan yang lainnya menjadi kewenangan Dinas Kominfo.(ami)

Komentar Anda