BI Proyeksi Ekonomi NTB 2023 Masih Tumbuh Positif

Kepala Perwakilan BI NTB Berry A Harahap bersama Deputi Kepala Perwakilan BI NTB Achmad Fauzi.

MATARAM – Di tengah situasi perekonomian global dan nasional yang tidak menentu, karena perang Rusia – Ukraina dan kekeringan atau El Nino, dikhwatirkan pertumbuhan ekonomi di tahun 2023 cukup berat. Kendati demikian ekononi NTB diyakini bisa tumbuh positif di tengah kondisi El Nino tersebut.

“Pertumbuhan positif ekonomi NTB diprakirakan tetap berlanjut pada tahun 2023, meski lebih lambat,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB Berry A Harahap, kemarin.

Berry menyebut jika ekonomi NTB pada triwulan II 2023 mengalami kontraksi -1,54% year on year (yoy), terutama disebabkan oleh kinerja sektor pertambangan yang juga terkontraksi -24,45% (yoy) sebagai dampak dari perolehan kuota ekspor yang lebih lambat dari prakiraan sebelumnya.

Baca Juga :  BI NTB Menargetkan 300 Ribu Pengguna Baru QRIS Tahun 2022

Kondisi tersebut turut mendorong kinerja ekspor luar negeri NTB mengalami kontraksi -89,19% (yoy). Di sisi lain, penurunan lebih dalam relatif tertahan oleh akselerasi pertumbuhan sektor konstruksi yang tumbuh hingga 14,93% (yoy) sejalan dengan berlanjutnya pembangunan smelter.

Berry memproyeksi pertumbuhan positif ekonomi NTB diprakirakan akan tetap tumbuh positif pada kisaran 1,5%-2,3% (yoy) pada tahun 2023. Sektor pertumbuhan ekonomi pada tahun 2023 didukung dengan penghapusan status pandemi akan mendorong peningkatan aktivitas ekonomi dan pariwisata, proses disinflasi yang lebih cepat dari prakiraan akan turut menopang perbaikan daya beli masyarakat pada tahun 2023,

Baca Juga :  NTB Butuh Forum Ekspor Perluas Pasar Luar Negeri

percepatan pembangunan proyek smelter di Kabupaten Sumbawa Barat yang ditargetkan selesai pada Februari 2024, pelaksanaan event internasional yang lebih banyak dari tahun 2022 MotoGP, MXGP, Eco Marathon, L’Etape, WSBK, serta potensi terjadinya El Nino dengan skala rendah hingga moderat di tahun 2023 dan alokasi pupuk subsidi yang lebih rendah.

Berry juga optimis dari sisi pengeluaran, pertumbuhan terutama didukung oleh tingkat konsumsi yang lebih baik serta peningkatan kinerja investasi sejalan dengan berlangsungnya pembangunan smelter yang ditargetkan selesai pada awal tahun 2024.

“Secara sektoral pertumbuhan terutama didukung oleh peningkatan kinerja sektor perdagangan dan sektor konstruksi,” katanya. (luk)

Komentar Anda