Bawaslu Susun Strategi Pengawasan

Bambang Kariono (Yan/ Radar Lombok)

MATARAM–Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) NTB memastikan sudah menyusun dan mempersiapkan strategi pengawasan dalam pelaksanaan pilkada NTB 2018.

"Strategi pengawasan secara umum sudah kita susun dan persiapkan," kata Komisioner Bawaslu NTB, Divisi Pengawasan dan Penindakan, Bambang Kariono, kepada Radar Lombok, di kantor Bawaslu NTB, Rabu kemarin (5/10).

Meskipun, pengawasan sudah disusun dan dipersiapkan, jelasnya, akan disesuaikan dengan perkembangan situasi dan kondisi yang terjadi. Karena bagaimanapun, dinamika politik sangat dinamis. Dengan kondisi itu, acap kali berdampak terhadap tingkat kondusivitas maupun kerawanan di daerah.

Kendati begitu, Bambang enggan membeberkan terkait dengan strategi pengawasan yang sudah disusun pihaknya. "Strategi pengawasan tidak bisa kita beberkan," ujarnya.

Baca Juga :  Dewan Minta Pengawasan Minol Ditingkatkan

Dia menambahkan, selain strategi pengawasan, tingkat kerawanan menjadi fokus perhatian dari Bawaslu NTB. Pasalnya, pihaknya sudah mulai melakukan telaah maupun kajian terhadap kemungkinan tingkat kerawanan di daerah yang menggelar pilkada NTB maupun pilkada 3 kabupaten kota.

Dikatakan, Situasi dan kondisi maupun berbagai hal yang terjadi di daerah terutama di 3 kabupaten kota yang menggelar pilkada serentak 2018, menjadi bahan analisis dan kajian pihaknya. Kajian ini menjadi bahan dalam memetakan tingkat kerawanan daerah yang menggelar pilkada.

"Apa terjadi sudah kita rekam, olah dan analisis untuk pemetaan tingkat kerawanan," paparnya.

Dengan adanya pemataan tingkat kerawanan tersebut, lanjutnya, pihaknya akan menyusun dan mempersiapkan berbagai hal terkait antisipasi munculnya konflik di pilkada. Berbagai pengalaman terjadi di daerah lainnya, acap kali konflik politik di pilkada memunculkan konflik horizontal di tingkat masyarakat. Terutama di antara pendukung pasangan calon bertarung.

Baca Juga :  Polda dan Imigrasi Jajaki MoU Pengawasan Orang Asing

Ketua Bawaslu NTB, Muhammad Khuwailid menambahkan, dalam pilkada serentak 2015 misalnya, Kabupaten Bima menjadi salah satu daerah masuk zona merah, dengan tingkat kerawanan tinggi. Namun kenyataannya, selama berlangsung pilkada serentak 2015, pilkada Kabupaten Bima berlangsung secara kondusif, lancar, aman dan terkendali.

Itu sebagai ada kerjasama dan kebersamaan dari berbagai pihak dalam mengantisipasi kemungkinan ada kerawanan di daerah. Baik Bawaslu, kepolisian, Pemda dan berbagai stakeholder lainnya. (yan)

Komentar Anda