Antisipasi Caleg Stres Usai Pemilu, RSJ Siapkan Dokter Spesialis

dr Wiwin Nurhasida (RATNA/RADAR LOMBOK)

MATARAM — Biasanya selepas Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 mendatang, dipastikan bakal banyak Caleg yang mengalami depresi, atau stres. Terutama mereka (Caleg) yang sudah mati-matian bersosialisasi, namun pada Pemilu ternyata tidak terpilih menjadi wakil rakyat di Pemilu 2024.

Guna menanggulangi kondisi tersebut, pihak Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Mutiara Sukma telah menyiapkan dokter spesialis kejiwaan, hingga psikologi untuk mereka yang mengalami gangguan kejiwaan akibat tekanan masa kampanye selepas gagal dalam pencalonan.

“Kita siap secara pelayanan, baik itu rawat jalan maupun rawat inap profesional pemberian asuhan. Dokter Spesialis dan Psikolog sudah siap,” ungkap Direktur RSJ Mutiara Sukma, dr Wiwin Nurhasida, kepada Radar Lombok di Mataram, kemarin.

Selain dokter spesialis kejiwaan yang akan disiagakan, pihak RSJ Mutiara Sukma juga telah menyediakan layanan inap. Bahkan di RS juga sudah menyediakan layanan VIP bagi mereka yang ingin mengakses layanan rawat inap yang lebih privat (pribadi).

“Kita siap di pelayanan rawat inap. Bahkan jika memutuskan untuk layanan VIP, kita (RSJ,red) sudah ada VIP, hanya beda sarana dan prasarananya saja,” terang dr Wiwin.

Baca Juga :  Wisata Rinjani Dipenuhi Botol Miras

Kendati saat ini belum ada ditemui Caleg yang mengalami gangguan kejiwaan, akibat gagal dalam pesta demokrasi yang dirawat inap. Tapi RSJ Mutiara Sukma sambung dr Wiwin, tetap mempersiapkan fasilitas dan tenaga medis khusus kejiwaan di rumah sakit.

“Gak (belum) ada yang dirawat inap, tapi kita sudah siapkan. Kebetulan lima tahun lalu sudah ngurusin layanan itu. Tidak khawatir, karena orang NTB sehat jiwa semua,” ujarnya seraya tersenyum.

Sementara Ketua PDSKJI NTB dr. Yolly Dahlia, Sp.KJ menambahkan gangguan cemas yang dialami oleh Caleg yang gagal dalam Pemilu dan Pilkada sifatnya wajar alias manusiawi. Apalagi jika gangguan jiwa itu dapat terjadi jika hasil perolehan dalam Pemilu tidak sesuai dengan yang tidak diharapkan. Sementara ekonomi habis untuk pembiayaan kampanye.

Akan tetapi sambung dr Yolly, para Caleg yang terkena depresi ini jarang ke RSJ langsung. Mereka lebih memilih ke klinik atau praktek swasta, bahkan mungkin dokter pribadi bukan lagi di institusi. “Saya pernah menangani salah satu Caleg yang mungkin gagal. Jadinya butuh konsultasi,” ujarnya.

Baca Juga :  Lima Pejabat Eselon II Pemprov NTB Dilantik

Menurut dr Yolly sekarang ini masih dalam masa-masa semangat para Caleg untuk berkampanye. Sehingga kemungkinan belum ada masalah gangguan tidur maupun gangguan jiwa yang berat. “Palingan keterangan kesehatan jiwa, fisik, untuk kebutuhan nyaleg. Sampai saat ini belum ada yang melaporkan adanya pasien (gangguan jiwa, red),” ujarnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Provinsi NTB dr Lalu Hamzi Fikri mengatakan untuk mengantisipasi adanya pasien Caleg yang terkena gangguan jiwa setelah tidak terpilih dalam Pemilu maupun Pilkada 2024. Rumah Saki Jiwa Mutiara Sukma memang telah memastikan kesiapannya dalam menangani masalah kesehatan jiwa, dengan jenis layanannya baik IGD rawat jalan maupun rawat inap.

Demikian para tenaga profesional kesehatan jiwa juga siap, mulai dari SPKJ, Psikolog Klinis, Ners Spesialis Keperawatn Jiwa, berikut alat-alat kesehatan jiwa termasuk tools pemeriksaan jiwa juga siap. “Sarana prasarana ruangan, termasuk ruang VIP untuk perempuan dan laki-laki ada,” pungkasnya. (rat)

Komentar Anda