Lima Pejabat Eselon II Pemprov NTB Dilantik

PELANTIKAN : Sekda Provinsi NTB, H Lalu Gita Ariadi saat mewakili Gubernur dan Wakil Gubernur NTB melantik pejabat di lingkup Pemprov NTB, Jumat (6/8). (FAISAL HARIS/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Sekda Provinsi NTB, H Lalu Gita Ariadi melantik lima orang yang terpilih dalam seleksi jabatan pimpinan tinggi (JPT) pratama lingkup Pemprov NTB. Selain itu, sekda juga melantik 25 eselon III, 63 eslon IV, dan 187 kepala SMA di gedung Sangkareang Kantor Gubernur, Jumat (6/8).

Dalam kesempatan tersebut, Gita mengingatkan kepada para pejabat baru yang dilantik agar bisa bekerja dengan sebabik-baiknya. Terbih dalam situasi pendemi Covid-19. Lebih khusus kepala lima orang pejabat eslon IV supaya mampu berinovasi dalam menjalankan tugas. “Jadi harus tetap ada inovasi tetapi tetap dalam karangka akuntabilitas. Bukan inovasi asal-asalan maupun kalaborasi asal-asalan tapi semua harus didesain dan terencana dengan sebaik-baiknya dan dapat dipertangungjawabkan,” ujarnya.

Lima nama pejabat eslon II yang dilantik, yakni Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi NTB, Muslim yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bidang Pengawasan, Pengelolaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil pada DKP Provinsi NTB. Kemudian, Kepala Biro Organisasi Seketariat Daerah Provinsi NTB, Nursalim dengan jabatan lama sebagai Kepala Bidang Anggaran pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi NTB.

Selanjutnya, Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan dan Aparatur, Politik, Hukum dan Pelayanan Publik, HA Azizi dengan jabatan sebelumnya Pelaksana pada BKD Provinsi NTB. Kemudian, Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, Infrastruktur dan Pembangunan, H Wirawan dengan jabatan sebelumnya Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sumbawa. Dan. Staf Alhi Gubernur Bidang Sosial dan Kemasyarakat, H Sahnan dengan jabatan sebelumnya sebagai Seketaris pada Dispora NTB.

Lebih lanjut Sekda memberikan penekanan kepada masing-masing penjabat yang sudah dilantik. Mulai dari ketiga staf Ahli Gubernur supaya bisa berkerja 24 jam mendampingi Gubernur, baik dalam memberikan masukan san saran dalam kaitan akselerasi penyesaian masalah-masalah yang terjadi di tengah masyarakat. “Kesediaan bapak-bapak menjadi staf ahli gubernur untuk bekerja 24 jam,” ucapnya.

Sekda juga mengingatkan, bagi yang masih gagap teknologi (gaptek) diminta untuk kursus singkat menyangkut kerja bersama Gubernur dan Wakil Gubernur dalam berkoordinasi tidak hanya secara langsung. Tetapi juga pada waktu-waktu tertentu memang harus menggunakan teknologi. Baik dalam merespons apa yang menjadi permasalahan-permasalahan masyarakat dalam suasana kedaruruatan dan kegentingan. Maka dituntut bisa berkomunikasi lewat whatsApp untuk merespon perintah pimpinan untuk menyelesaikan permasalahan. “Ini penting saya sampaikan kepada rekan-rekan yang baru dikukuhkan, dilantik baik yang berasal dari kabupaten yang sekarang pentas di tingkat provisni,”u capnya.

Baca Juga :  DPRD Imbau Gubernur tak Keluarkan Kebijakan Strategis

Tidak hanya itu, Sekda memberikan arahan kepada Kepala DKP Provinsi NTB yang baru. Dengan berbekal pengalaman yang dimiliki dalam bertugas di DKP selama ini tentu sudah sangat memahami apa peran dan tugas akselerasi yang harus dilakukan terlebih dalam situasi sulit seperti sekarang ini. “Ya harus berani melakukan inovasi kalaborasi yang baik dan tentu inovasi dan kalaborasi ini harus dapat dipertanggungjawabkan akuntabilitasnya,” ucapnya.

Hal itu disampaikan melihat kondisi riil yeng terjadi dilapangan. Terutama soal masyarakat yang berada dipesisir hingga saat ini masih menjadi kantong-kantong kemiskinan di wilayah NTB. Sementara di satu sisi NTB memiliki potensi kelautan yang dapat meningkatkan ekonomi yang sangat luar bisa, namun ketimpangan masih terjadi. “Kita sebagai sentra lobster nasional tentu harus mendapatkan keuntungan secara ekonomi dan potensi-potensi laut dan perikanan yang lain hendaknya dapat dikelola dengan sebaik-baiknya,” katanya.

Sekda juga mengingatkan kepala Biro Organisasi yang baru, agar tidak perlu orientasi yang terlalu lama. Karena saat ini biro organisasi sedang berhadapan tugas besar. Baik dari Kementerian Menpan dan RB maupun Kemendagri dalam kaitan dengan penyetaraan dari jabatan struktral menuju jabatan fungsional serta terkait dengan indeks inovasi daerah dan kegiatan-kegiatan lain yang sedang berproses. “Maka dalam waktu yang singkat kepala biro organisasi harus mampu melakukan orientasi tugas serta segara melaksanakan tugas sebaik-baiknya,” harapnya.

Di samping itu juga, Sekda memberikan penekanan terdapat 25 pejabat eselon II maupun 63 pejabat eslon IV setelah mengalami proses pergeseran mutasi dari satu OPD ke OPD yang lain. “Anda adalah pilihan untuk menutupi celah-celah dari sebuah gerakan OPD yang diharapkan melakukan akselerasi. Oleh kerenanya, kehadiaran bapak ibu saudara rekan di organisasi yang baru harus benar-benar mampu menjadi motor pengerak bukan sebaliknya akan menjadi beban untuk bergerak OPD-OPD yang ada,” ucapnya.

Baca Juga :  Gubernur Janji Tuntaskan Persoalan PT GTI

“Sekali lagi dengan tenaga baru membawa visi baru diharapkan bisa bersinergi dengan lingkungan baru untuk percepatan pencapaian terget yang ada di dalam RPJMD dan lain sebagainya,” harap sekda kepada eselon III dan IV.

Meski pihaknya menyadari, situasi saat ini yang tidak biasa-biasa. Tentu sangat sulit karena terdampak dari pendemi Covid yang berkepanjangan. Apalagi pendemi Covid-19 belum dapat diprediski kapan akan berahi.

Hal ini tentu membawa implikasi serius terhadap kemampuan ekonomi masyarakat yang berpengaruh terhadap kemampuan penganggaran di daerah. Sumber-sumber penerimaan asli daerah terdampak transper daerah juga terdampak sementara akibat dari pandemi kebutuhan-kebutuhan daerah bertambah. “Maka kita dituntut tetap produktif dengan segala keterbatasan yang ada. Mudah-mudahan dengan kesiplinan kita menerapkan protokol Covid segara covid berlalu dan segara kita akan kembli dalam kehidupan normal sebagai tahun-tahun sebelumnya,” ucapnya.

Terakhir, Sekda menyampaikan harapan khusus kepada bapak ibu guru kepala sekolah yang baru mengamban amanah dalam mempimpin di lembaga pendidikan. Agar mampu bekerja sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan pemerintah dalam melaksanakan pembelajaran di sekolah masing-masing. “Tentu dalam masa pendemi ini dituntut kinerjanya yang setinggi-tinggi serta melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan situasi dan kondisi kerawanan di daerah masing-masing,” katanya.

“Mudah-mudahan meski dalam situasi Covid kita dapat tugas mulia mengerakkan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan panduan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat maupun yang menjadi gaiden,” tutupnya. (sal)

Komentar Anda