Dedikasi sejumlah warga Kebon Sari Kecamatan Ampenan Kota Mataram atas kiprahnya dalam menjaga dan melestarikan keberadaan Sungai Jangkuk kini mulai membuahkan hasil. Mereka diundang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk pemilihan KPS tingkat Nasional 2017.
ZULFAHMI–MATARAM
Kelompok Masyarakat Peduli Sungai (KMPS) Kebon Sari Kecamatan Ampenan sejak beberapa tahun lalu sudah menunjukkan kepeduliannya terhadap sungai lingkungan tempat tinggalnya. Pelan tapi pasti, sungai yang dulunya kotor kini jauh lebih bersih.
Kepedulian kelompok ini tidak lepas peran dari Fathul Arifin yang biasa akrab disapa Oting. Dia lah penggagas terbentuknya kelompok ini. Setiap hari ia rela membuang waktunya untuk mengamati keberadaan sungai Jangkuk yang melintas di kelurahan Kebon Sari.
Beragam kegiatan dilakukan untuk mengajak masyarakat agar lebih peduli terhadap kebersihan sungai ini. Mereka berupaya merubah pandangan masyarakat terhadap sungai agar tidak menjadikannya tempat sampah. Selain aktif mengkampanyekan sungai bersih, anggota KMPS ini juga menggelar sejumlah even. Belum lama ini digelar Festival Sungai Jangkuk 2017.
Mereka mempunyai mimpi besar yang ingin menjadikan sungai Jangkuk menjadi destinasai wisata halal.” Kami di KMPS mempuntai visi ingin menjadikan sungai Jangkuk itu salah satu destinasi wisata halal di Kota Mataram,” ujar Oting kepada Radar Lombok kemarin.
Didasari dari keinginan bersama untuk bisa mewujudkan sungai Jangkuk menjadi destinasi wisata, mereka terus berusaha bekerja dengan memanfaatkan potensi lokal yang ada. Anggota KMPS ini mencoba untuk merubah pemanfaatan sungai. Mereka menjadikan sungai Jangkuk sebagai tempat bermain.” Moto kami dalam bekerja yakni sungai adalah kita,” ujarnya.
Atas beragam aktivitasnya ini, KMPS mulai dilirik pemerintah. Bahkan Oting selaku penggagas KMPS ditunjuk oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara sebagai Enemulator.
Tugasnya memantau dan mengecek bagaimana suhu udara, suhu air, keadaan lumut, keadaan cuaca, sedimentasi, maupun kandungan minyak yang ada di sungai Jangkuk. Pemantauan ini rutin ia lakukan pada hari Senin, Rabu dan Jumat.
Kini, KMPS pun dipanggil Kementerian PUPR mengikuti pemilihan KPS tingkat Nasional.
Selama lima hari dari tanggal 17 Juli sampai 21 Juli 2017,dilakukan penilaian. ” Hari ini saya sedang-siap untuk berangkat menuju Semarang,” tuturnya.
Selama mengikuti proses pemilihan, lanjut Oting ia sudah mempersiapkan berbagai materi penilaian terutama untuk bahan-bahan persentase yang nantinya akan disampaikan kepada tim penilai tingkat nasional. Menurutnya sungai Jangkuk yang membelah Kota Mataram ini memiliki keunggulan tersendiri, dimana KMPS Kebon Sari yang dilintasi sungai Jangkuk termasuk wilayah hilir tengah kota yang dilintasi oleh aliran sungai. Hal ini bisa dilihat dari letak geografis, lintasan, dengan kondisi sungai Jangkuk yang seperti ini.
Hal inisangat potensi untuk dijadikan atau dikembangkan menjadi sebuah destinasi wisata air seperti dalam peta visi KMPS Kebon Sari.” Komunitas kami sudah mempersiapkan bagaimana sungai Jangkuk ini bisa menjadi destinasi wisata kedepannya,” ungkap alumni Universitas 45 Mataram ini.
Ia berharap dengan adanya KMPS ini, daerah-daerah lain yang dilintasi oleh sungai di wilayah mereka bisa dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai sebuah potensi untuk dikembangkan. Sehingga kedepannya masyarakat Kota Mataram akan semakin sadar bahwa sungai yang ada itu bukan tempat sampah. (*)