Laju Pertumbuhan Ekonomi KLU Meningkat

PERTANIAN: Pertanian menjadi sektro penyokong utama dalam laju pertumbuhan ekonomi di Lombok Utara (HERY MAHARDIKA/RADAR LOMBOK)

TANJUNG-Laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Lombok Utara, mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Ini berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Lombok Utara. Dari 17 sektor laju pertumbuhan ekonomi di Lombok Utara, pertanian memegang peranan kategori utama menyokong perekonomian. Tercatat pada tahun 2015 kontribusi kategori pertanian terhadap laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PRDB) Lombok Utara mencapai 0,85 poin atau struktur perekonomian secara kumulatif mencapai 34,32 persen. “PDRB Lombok Utara kurun tiga tahun terakhir mengalami perkembangan yang cukup baik. Besaran PDRB Lombok Utara atas dasar harga (adh) berlaku mencapai Rp 3,58 triliun. Sedangkan jika dihitung adh konstan 2010 mencapai Rp 2,96 triliun,” ungkap Kasi Pendataan dan Statisik BPS Lombok Utara, I Nyoman Budiaman kepada Radar Lombok, Jumat (2/12).

Nyoman menjabarkan, laju PDRB adh konstan pada 2013 mencapai 4,11 persen. Kemudian pada 2014 mengalami peningkatan menjadi 4,56 persen, kemudian pada 2015 mengalami peningkatan mencapai 4,60 persen. Peningkatan laju pertumbuhan disokong pada struktur perekonomian mencapai 34,32 persen. Baru selanjutnya disusul kategori perdagangan sebesar 13,56 persen. “Kategori pertanian paling unggul, karena melihat dari banyaknya masyarakat di Lombok Utara berprofesi menjadi petani. Jika digabungkan penghasilan secara keseluruhannya maka masyarakat petani yang unggul. Berbeda dengan sektor-sektor lainnya. Ini tergantung kumulatifnya,” terangnya.

Baca Juga :  Asosiasi Pekerja Menolak Pembayaran THR Dicicil

Sambung Nyoman, laju pertumbuhan perekonomian bisa dilihat mengaju ke 17 sektor penilaian. Yakni, sektor pertanian laju pertumbuhan 2,87 dengan sumber pertumbuhan 0,85, sektor pertambangan laju pertumbuhan 5,66 dengan sumber pertumbuhan 0,18, sektor industry laju pertumbuhan 5,21 dengan sumber pertumbuhan 0,07, sektor listrik dan air laju pertumbuhan 0,85 dengan sumber pertumbuhan 0,00, sektor pengadaan air laju pertumbuhan 6,23 dengan sumber pertumbuhan 0,01, sektor kontruksi laju pertumbuhan 7,12 dengan sumber pertumbuhan 0,53, sektor perdagangan laju pertumbuhan 4,98 dengan sumber pertumbuhan 0,54, sektor transportasi laju pertumbuhan 5,40 dengan sumber pertumbuhan 0,24 persen, akomodasi laju pertumbuhan 4,86 dengan sumber pertumbuhan 0,22, informasi laju pertumbuhan 6,18 dengan sumber pertumbuhan 0,10, jasa keuangan laju pertumbuhan 5,28 dengan sumber pertumbuhan 0,11, real estate laju pertumbuhan 6,01 dengan sumber pertumbuhan 0,20. “Yang paling unggul masih sektor pertanian,” jelasnya.

Baca Juga :  Bank BTN Syariah Jadi Alternatif Pembiayaan Perumahan

Selanjutnya, jasa perusahaan laju pertumbuhan 5,61 dengan sumber pertumbuhan 0,01, pemerintahan laju pertumbuhan 4,21 dengan sumber pertumbuhan 0,21, jasa pendidikan laju pertumbuhan 6,23 dengan sumber pertumbuhan 0,28, jasa kesehatan laju pertumbuhan 5,97 dengan sumber pertumbuhan 0,08, jasa lainnya laju pertumbuhan 6,25 dengan sumber pertumbuhan 0,12.

Dengan laju pertumbuhan perekonomian ini, lanjutnya, angka pengangguran di Lombok Utara sangat rendah. Tercatat pada 2015 angka pengangguran mencapai 2,15 persen, sedangkan masyarakat yang bekerja 97,85 persen. Hal tersebut diduga karena kultur dari sektor pertanian yang menyerap banyak tenaga kerja, yaitu sebagai tenaga kerja sukarela atau tidak dibayar. Bisa dilihat bekerja di sektor pertanian masih unggul mencapai 52,25 persen, kemudian disusul pada bidang perdagangan 32,75 persen, sementara lapangan usaha di bidang jasa 10,05 persen dan industry 4,02 persen.

Dari status pekerjaan masyarakat paling tinggi dilakoni laki-laki berusaha sekitar 47,89 persen, menjadi karyawan atau buruh 21,98 persen, dan pekerja bebas 24,20 persen. “Namun sebanyak 5,93 persen sebagai pekerja bebas,” terangnya. (flo)

Komentar Anda