SELONG– Pengerukan kolam sandar Labuan Haji yang tak kunjung dikerjakan membuat Dinas Pekerjaan Umum (PU) mulai resah.
Terlebih lagi waktu pengerjaan semakin mepet. Dinas PU pun dalam waktu dekat ini segera akan memanggil pihak kontraktor untuk mempertanyakan realisasi pekerjaannya. Nantinya PU dan kontraktor akan melakukan pertemuan untuk membicarakan kelanjutan pengerjaan dermaga itu. Selain kontraktor, pertemuan itu itu juga akan melibatkan pihak dari tim TP4D Kejaksaan, tim teknis dari Unram termasuk konsultan pengawas.
‘’ Kita dari PU akan mengadakan rapat antara pelaksana dan sejumlah pihak terkait. Di pertemuan itu kita akan melihat sejauh mana persiapan pengerukan dermaga oleh yang mengerjakan,” ungkap Kasi Perumahan dan Tata Bangunan Bidang Cipta Karya Dinas PU, Nugroho saat ditemui di ruang kerjanya, Sabtu lalu (20/11).
Di proyek ini, Nugroho sendiri ditunjuk sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Dikatakan, pihaknya akan menanyakan langsung, khusus ke kontraktor menyangkut kesiapan mereka kapan akan mulai dilakukan pengerjaan. Sementara kapal pengeruk yang sudah didatangkan masih terparkir di sekitar dermaga. ‘’ Untuk sementara, seperti itu yang bisa saya sampaikan. Kita lihat dulu dengan kesanggupan apa lagi pihak kontraktor ini,” lanjut dia.
Dari informasi dari kontraktor sebelumnya, pengerukan belum bisa dilakukan lanjutnya karena menunggu pipa yang akan dipasang di kapal itu. Pipa itu nantinya akan berfungsi membuang material dari dalam dasar laut yang dikeruk di kolam darmaga itu. Sementara pipa itu sendiri kata dia, kini masih dalam proses didatangkan oleh pihak kontraktor. ‘’ Kalau tidak ada pipa mau dibuang kemana. Pipa yang akan didatangkan ini sedikit ada masalah, mudah-mudahan bisa cepatnya terselesaikan,” harapnya.
Dikatakan, jika semua fasilitas pengerukan sudah siap dan terpasang, diyakani pengerjaan akan segera dilakukan. Meski waktunya terbilang mepet, namun pengerjaannya diperkirakan hanya membutuhkan waktu kurang lebih sekitar tiga minggu. ‘’ Pengerukannya sekitar 22 hari, ini kan kapalnya besar,” ungkap Nugroho.
Kapal pengeruk ini ditangkan langsung dari Cina. Bahkan,sejumlah operator dari Cina sudah didatangkan beberapa hari lalu. Mereka terdiri dari kapten kapal, tim mekanik, tim teknik dan lainnya ‘’ Mereka saat ini sudah berada di kapal. Kapal ini langsung di operasikan tim dari Cina,” ujar Nugroho.
Terkait kepastian kapan mulai akan dilakukan pengerukan, ia sendiri belum bisa menjelaskan. Namun ia yakin, target pengerjaan darmaga itu akan bisa selesai berdasarkan perjanjian kontrak sampai akhir tahun ini. Namun jika pengerjaan tidak bisa tuntas, sesuai dengan ketentuan maka kontraktor akan diberikan perpanjangan waktu selama 50 hari. Namum mereka tetap harus membayar denda dari sisa pengerjaan yang tidak tuntas mereka kerjakan sesuai dengan perjanjian kontrak. ‘’Pemborong sendiri telah menyatakan kesiapan untuk dikenakan denda dari sisa pengerjaan yang tidak bisa mereka selsaikan. Denda keterlambatan itu sudah ada dalam perjanjian kontrak. Denda maksimal lima persen,” terangnya.
Selain itu sanksi lebih berat kemungkinan bisa saja diberikan ke pihak kontraktor. Jika mereka tidak bisa memenuhi semua isi perjanjian dalam kontrak, PU dengan tegas akan memutuskan kontrak. Dan kontraktor itu pun akan langsung di blacklist. ‘’ Kumungkinan besar bisa kearah sana, makanya mereka meyakinkan atau tidak. Ini kan mepet waktu, kalau tidak ada harapan, dan tidak ada etikad mereka kerja, mau tidak mau kita akan putus kontrak,” tegasnya.
Kontrator yang mengerjakan dermaga Labuan Haji ini PT Guna Karya Nusantara yang berasal dari Bandung. Anggaran pengerukan kolam sandar itu sebesar Rp 38 miliar yang dialokasikan dari dana APBD Lotim ‘’ Anggaran itu hanya untuk pengerukan saja,” pungkasnya. (lie)