Rachmat Hidayat Ajak Anak Didik Memuliakan Para Guru

HORMATI GURU: Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan, H Rachmat Hidayat (RH) ketika mengunjungi Asrul Agus, gurunya semasa di SMA 1 Selong, tahun 1967 – 1969.

MATARAM–Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan, H Rachmat Hidayat (RH) begitu memuliakan para guru yang pernah mendidiknya. Dia tak akan pernah lupa, karena berkat para guru-gurunya RH bisa seperti saat ini.

Karena itu, dalam kunjungan kerjanya ke Lotim, politisi kharismatik Bumi Gora ini juga menyempatkan diri mengunjungi Asrul Agus, gurunya semasa menempuh pendidikan di SMA 1 Selong, Lombok Timur, tahun 1967-1969.  “Dari para gurulah, saya, dan kita semua, memperoleh ilmu yang tak terbatas,” kata Rachmat, kemarin.

Dengan takzim, Rachmat mencium tangan Asrul Agus, yang kini telah berusia 81 tahun. Kemudian dipeluknya sang guru yang menyambut kedatangannya didampingi sang istri, yang kini juga sudah berusia 77 tahun.

Asrul Agus, kini menjadi satu-satunya guru semasa Rachmat menempuh pendidikan di SMA Selong yang masih hidup. Sebelumnya masih dua orang. Seorang lagi, H Syafaruddin Effendy, tinggal di Kekalik, Kota Mataram. Namun, kemarin malam (14/2), Rachmat yang sedang berada di Jakarta mendapat kabar duka, sang guru telah berpulang ke Rahmatullah.

Baca Juga :  Rachmat Hidayat Sebar Bantuan Sosial di Lombok Timur

“Pak Asrul dan Pak Syafaruddin, merupakan guru-guru generasi pertama yang mengajar di SMA 1 Selong. Beliau-beliau adalah teladan bagi kami para anak didiknya,” imbuh Rachmat.

Ketua DPD PDI Perjuangan NTB ini mengajak seluruh alumni SMA 1 Selong dan juga SPG Selong, tempat kedua gurunya mengabdi, untuk memanjatkan doa bagi kesehatan dan keberkahan hidup Asrul Agus, satu-satunya guru yang kini masih membersamai mereka.

“Inilah cara kami sebagai anak-anak didik beliau memberi penghormatan. Jasa-jasa beliau para guru yang begitu besar kepada kami, tak akan pernah ternilai, dan tak akan pernah sebanding dengan pemberian apa pun,” imbuh Rachmat.

Di NTB, Rachmat memang dikenal sebagai tokoh yang begitu memuliakan para guru. Belum lama ini, Anggota DPR RI tiga periode ini juga ikut bersuka cita dengan para guru di Bumi Gora, untuk merayakan Hari Guru Nasional.

Rachmat memang terlahir dari keluarga guru. Ayahandanya, Guru Ramiah, adalah tokoh dan tenaga pendidik yang memiliki nama sangat masyhur di Lombok Timur. Karena itu, Rachmat tahu persis, bagaimana mereka yang menempuh jalan hidup untuk mengajar, akan belajar dua kali lipat lebih keras daripada anak didiknya.

Baca Juga :  RH Bantu Kursi Roda Elektrik ke Mantan Kades Kuripan

Bagi Rachmat, guru adalah ujung tombak pendidikan bangsa. Karena itu, guru tak akan pernah berhenti menjadi pelita untuk anak bangsa. “Pendidikan merupakan pintu peradaban dunia. Pintu tersebut tidak akan terbuka kecuali dengan satu kunci, yakni seorang sosok guru,” imbuhnya.

Keberhasilan dan kesuksesan dalam kehidupan murid tidak bisa dipungkiri adalah berkat peran dari guru yang telah mengisi akal budinya sehingga tangguh mengadapi bahtera kehidupan. “Karena itu, tidak pantas bagi siapa pun untuk melupakan jasa guru,” tandas Rachmat.

“Demikian sebagai umat Islam, agama kita menempatkan guru pada posisi yang sangat mulia dan terhormat. Berkat jasa gurulah, banyak manusia menjadi orang yang mulia dan terhormat pula,” pungkas Rachmat. (rl/gt)

Komentar Anda